Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kapal Perusak AS Lewati Perairan Laut Hitam, Rusia Kirim Kapal Pengintai

Kapal Perusak AS Lewati Perairan Laut Hitam, Rusia Kirim Kapal Pengintai Kredit Foto: Reuters/Ross Justin Stumberg
Warta Ekonomi, Moskow -

Rusia mengirim kapal perang Vyshny Volochek yang dipersenjatai rudal untuk mengikuti kapal perusak Amerika Serikat (AS) USS Ross di Laut Hitam. Kapal AS itu dikuntit tak lama setelah memasuki wilayah barat daya Laut Hitam.

"Pasukan di Armada Laut Hitam telah ditunjuk untuk mengikuti (kapal) perusak Angkatan Laut AS, USS Ross, setelah memasuki wilayah barat daya Laut Hitam pada 15 Desember," kata Pusat Nasional Rusia untuk Kontrol Pertahanan Negara dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Sputnik, Senin (15/12/2019).

Sebelum ini pada bulan Oktober, Pusat Nasional Rusia untuk Kontrol Pertahanan Negara mengatakan bahwa tiga kapal Armada Laut Hitam Rusia menggiring kapal perusak USS Porter milik Angkatan Laut AS karena juga memasuki perairan selatan Laut Hitam.

Baca Juga: Gawat Adu Sikut 3 Negara, Masa AS Takut sama Perkembangan Militer China-Rusia?

Menurut pusat itu, operasi pengawalan pada Oktober lalu dilakukan oleh kapal Admiral Essen, Vyshny Volochek dan Orekhovo-Zuyevo.

Kapal perusak USS Ross telah melakukan beberapa misi di Laut Hitam sejak lonjakan ketegangan antara Moskow dan Washington setelah reunifikasi Crimea dengan Rusia dan pecahnya konflik Ukraina pada tahun 2014.

Kapal USS Ross yang merupakan kapal kelas Arleigh Burke menjadi berita utama pada tahun 2015 setelah jet tempur Su-24 Rusia dikirim untuk memperingatkan kapal Amerika tersebut karena bertindak secara provokatif dan agresif di dekat perairan teritorial Rusia.

Washington selama ini berdalih misi Angkatan Laut-nya di Laut Hitam dilaksanakan sejalan dengan hukum internasional berdasarkan rotasi.

Baca Juga: Makin Mesra, Turki-Rusia Segera Sepakati Produksi Rudal Bersama

Menurut AS, tujuan misi mereka adalah untuk mendukung kebebasan navigasi dan meyakinkan sekutu NATO yang khawatir dengan apa yang mereka sebut sebagai "ancaman Rusia".

Sebaliknya, Moskow percaya militer Amerika tidak ada hubungannya di urusan di kawasan itu dan kehadiran Angkatan Laut AS hanya menambah ketegangan dan meningkatkan risiko insiden militer di Eropa.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: