Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Media Malaysia Ungkap Peran Najib Razak dalam Pembunuhan Model Asal Mongolia, Ada Konspirasi Juga!

Media Malaysia Ungkap Peran Najib Razak dalam Pembunuhan Model Asal Mongolia, Ada Konspirasi Juga! Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Mantan polisi Malaysia yang dihukum karena membunuh model cantik asal Mongolia, Altantuya Shaariibuu, mengklaim bahwa ia bertindak atas perintah wakil perdana menteri saat itu Najib Razak. Klaim itu langsung ditepis Najib yang dia anggap sebagai konspirasi untuk memfitnahnya.

Azilah Hadri mengungkapkan dalam sebuah surat pernyataan tertanggal 17 Oktober bahwa Najib telah memerintahkannya untuk "menangkap dan menghancurkan" Altantuya —yang Najib gambarkan sebagai mata-mata asing— dengan pesan "tembak untuk membunuh" secara eksplisit pada tahun 2006.

Baca Juga: Krisdayanti Anggap Malaysia Rumah Kedua Karena...

Klaim Azilah diungkap Malaysiakini pada hari Senin (16/12/2019).

"Saya bertanya kepada DPM (wakil perdana menteri) apa yang dia maksud dengan menangkap dan menghancurkan mata-mata asing, dia menjawab; 'Tembak untuk membunuh', dan menunjukkannya dengan 'gerakan menggorok tenggorokan'," katanya dalam surat pernyataan.

"Ketika ditanya tujuan menghancurkan mata-mata asing dengan bahan peledak, DPM menjawab; 'Buang tubuh mata-mata asing dengan alat peledak untuk menghilangkan jejak dan bahan peledak dapat diperoleh dari gudang UTK (gudang senjata)," lanjut pernyataan tersebut.

UTK mengacu pada Pasukan Aksi Khusus, sebuah korps elite polisi Malaysia.

Azilah mengajukan pernyataan di Pengadilan Federal untuk meninjau kembali putusan hukuman mati yang dijatuhkan padanya dan pada Sirul Azhar Umar, sesama personil UTK, pada 2015.

Dia juga berupaya mengajukan pengadilan ulang. Pengadilan telah menetapkan hari Selasa (17/12/2019) untuk pengaturan khusus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: