Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sempat Bebas karena Dapat Predikat Tahanan Baik, 'Jack the Ripper' Terkenal dari Thailand Buron Lagi

Sempat Bebas karena Dapat Predikat Tahanan Baik, 'Jack the Ripper' Terkenal dari Thailand Buron Lagi Kredit Foto: (Foto/Okezone)
Warta Ekonomi, Bangkok -

Pria paruh baya di Thailand sedang diburu polisi karena terlibat kasus pembunuhan. Sebelum diburu kembali, ia sempat lebih dulu dibebaskan karena berperilaku baik. Demikian pernyataan yang disampaikan pihak berwenang Thailand.

Somkid Pumpuang dijatuhi hukuman seumur hidup pada 2005 karena membunuh lima perempuan yang diyakini terlibat dalam industri seks dan kehidupan malam. Perbuatannya membuat media menjulukinya sebagai "Jack the Ripper" dari Thailand.

Namun, dalam pernyataannya, departemen pemasyarakatan Thailand mengatakan bahwa pria berusia 55 tahun itu dinilai sebagai seorang “tahanan yang berkelakuan sangat baik” dan dia dibebaskan pada Mei.

Baca Juga: Kemlu Konfirmasi Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Thailand-Laos

Tujuh bulan kemudian pihak berwenang kembali memburunya sehubungan dengan pembunuhan seorang pelayan hotel berusia 51 tahun di timur laut Thailand. Petugas yang mengerjakan kasus itu, Chatchawin Srikaeolor mengatakan kepada AFP bahwa beberapa kantor polisi di daerah tersebut telah bekerja sama untuk memburu Somkid.

"Kami percaya bahwa pembunuhan itu terjadi pada Minggu pagi," katanya sebagaimana dilansir AFP, Selasa (17/12/2019).  

Dia mengatakan bahwa divisi pemberantasan kejahatan Thailand mem-posting foto Somkid di halaman Facebook-nya di bawah judul "Most Wanted" atau buronan yang paling dicari.

Sehubungan dengan kasus ini, departemen pemasyarakatan Thailand mengatakan bahwa mereka sedang mengkaji kebijakan pengurangan hukuman yang digunakan, tetapi juga mengatakan bahwa lembaga itu beroperasi pada tiga kali kapasitasnya dengan menampung 370.000 narapidana.

Kepadatan tetap menjadi masalah serius di penjara Thailand, yang memiliki salah satu populasi penjara terbesar di dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: