Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konglomerat Ini Undang 10 Orang Liburan di 'Surganya' Dunia, Siapa Mau?

Konglomerat Ini Undang 10 Orang Liburan di 'Surganya' Dunia, Siapa Mau? Kredit Foto: Reuters/Bob Strong
Warta Ekonomi, Jakarta -

Konglomerat asal Jerman, Karl Reipen mengundang 10 orang warga Selandia Baru untuk liburan bersamanya di ‘Surganya’ dunia, yakni pulau pribadi miliknya di Pulau Utara Selandia Baru.

Reipen mengajak warga Selandia baru melalui iklan di surat kabar NZ Herald minggu lalu. Dalam iklan tersebut dijelaskan manfaat-manfaat apa yang akan dinikmati kandidat.

"Mereka bisa tinggal di rumah yang bisa ditempati dua orang dan berbagi anggur yang bagus untuk pertemuan sosial dan makan malam. Jika Anda tertarik untuk hidup bersama sekelompok orang yang menarik, itu bisa menjadi kehidupan baru bagi Anda," kata iklan itu, melansir dari Stuff.co.nz (23/12/2019).

Baca Juga: Temukan Batu di Pantai, Pemulung Ini Mendadak Tajir Melintir

"Anda bisa menikmati jalan-jalan, memancing, berbelanja, berkayak, mengamati burung, berenang, atau memandangi binatang-binatang yang baik."

Iklan itu juga menyatakan mereka bisa membawa kuda mereka sendiri dan menggunakan arena indoor.

Iklan yang ditulis dengan sudut pandang orang pertama itu menceritakan bagaimana seseorang dengan latar belakang bisnis internasional, datang untuk tinggal di daerah tersebut setelah menemukan pertanian yang indah ketika mengunjungi Selandia Baru pada tahun 2000.

Baca Juga: Pekerjaan Ini Antarkan Sebagian Besar Orang Jadi Kaya Raya, Hmm Patut Dicoba!

"Tapi saya memiliki banyak pekerjaan dan butuh 10 tahun untuk membawan saya pada saat sekarang ini. Waktu sekarang di mana semuanya selesai dan saya ingin berbagi 'surga' dengan orang-orang baik," tulis narasi di iklan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: