Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lokasi Trump Mudah Dilacak, Pengamat: Waspada, Data Sensitif Negara Bisa Dicuri China dan Rusia!

Lokasi Trump Mudah Dilacak, Pengamat: Waspada, Data Sensitif Negara Bisa Dicuri China dan Rusia! Kredit Foto: (Foto/PBS)
Warta Ekonomi, Surakarta -

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, punya hubungan yang tak baik dengan New York Times. Ia menganggap surat kabar itu sebagai bagian dari kelompok pencipta berita palsu soal kepemimpinannya.

Nah, kini surat kabar tersebut mengklaim telah berhasil melacak lokasi Trump di manapun ia berada, berkat data yang disadap dari telepon agen Dinas Rahasia yang ditugaskan untuk melindunginya.

"Latihan privasi juga memungkinkan kami mengidentifikasi dan melacak pejabat senior dan staf dari setiap cabang pemerintahan di Washington," imbuh New York Times (NYT), dikutip dari Sputnik News, Senin (23/12/2019).

Baca Juga: Trump Gembar-Gembor Damai Dagang Tokcer, Xi Jinping: Itu Bagus!

Dengen memanfaatkan kumpulan data lokasi ponsel acak dari 2016 hingga 2017 yang berasal dari whistleblower anonim, surat kabar itu memantau lokasi anonim menggunakan ponsel dan mengombinasikannya dengan informasi yang tersedia untuk publik tentang pergerakan presiden.

NYT mengatakan, "hanya butuh beberapa menit untuk membidik telepon Dinas Rahasia, menunjukkan gerakannya dengan presiden dari rumahnya di Florida ke salah satu lapangan golg properti Trump, lanjut ke properti lain, dan kembali pulang."

Data telepon juga memungkinkan NYT mengidentifikasi rumah karyawan Dinas Rahasia itu, sehingga mereka bisa mengetahui nama karyawan, bahkan data-data pribadi lainnya.

Sayangnya, Dinas Rahasia menolak mengomentari hal itu.

Tak sampai di situ, NYT juga memperingatkan pejabat Gedung Putih lainnya, mengatakan teknik pelacakan itu juga bisa dengan mudah diterapkan terhadap mereka, termasuk anggota Kongres, Pentagon, FBI, hingga Mahkamah Agung.

NYT juga menyalahkan betapa buruk dan tidak konsistennya penegakkan aturan keamanan federal yang bertujuan menjaga privasi karyawan dan mencegah kebocoran data. "Pembuat ponsel pintar dan sebagian aplikasi juga salah karena menyembunyikan metode pengumpulan informasi dari pemilik perangkat digital," imbuh NYT.

Ditambah lagi, para pengamat memperingatkan, musuh AS seperti China, Rusia, Korea Utara, dan sebagainya pasti berupaya mendapatkan informasi sensitif menggunakan cara serupa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: