Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

267 Juta Data Pengguna Facebook Seluruh Dunia Bocor, Masih Amankah Facebook?

267 Juta Data Pengguna Facebook Seluruh Dunia Bocor, Masih Amankah Facebook? Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lebih dari 267 juta ID pengguna Facebook, nomor telepon, dan nama terpapar ke database online yang berpotensi digunakan untuk kampanye spam dan phishing seperti dilansir dari Bloomberg pada Sabtu (21/12/2019).

Peneliti keamanan Bob Diachenko merupakan yang pertama menemukan kebocoran database itu, menurut Comparitech dilansir dari Bloomberg. Data tersebut masuk di indeks forum hacker pada 4 Desember. Namun, pada hari ini, 23 Desember, data tersebut sudah tidak tersedia. Comparitech melaporkan bahwa sebelum situs itu diturunkan, database ditemukan di forum peretas sebagai file yang dapat diunduh.

Baca Juga: Facebook Tengah Ciptakan Tandingan Android, Bakal RIlis Tahun. . .

Sebagian besar pengguna Facebook yang terkena dampak kebocoran ini berada di AS dan data termasuk ID Facebook orang, nomor telepon, dan nama lengkap mereka.

Diachenko mengatakan kepada Comparitech bahwa data yang bocor kemungkinan besar disebabkan oleh scrapping ilegal atau lubang di API Facebook. Scrapping tidak diizinkan berdasarkan kebijakan Facebook, tetapi dapat dengan mudah dilakukan, terutama jika pengguna memiliki pengaturan profil publik dilansir dari Digital Trends, Kamis (19/12/2019).

Karena itu, pengguna Facebook disarankan untuk mengatur pengaturan privasi mereka menjadi "Teman" dan mengatur "Apakah Anda ingin mesin pencari di luar Facebook untuk menautkan ke profil Anda?" ke "Tidak." Diachenko juga mengatakan untuk waspada terhadap pesan yang diterima, terutama dari user yang Anda tidak kenal.

Ini bukan satu-satunya contoh tahun ini Facebook mengalami masalah privasi. Bulan lalu, data pribadi pengguna Facebook dan Twitter juga bocor melalui aplikasi Android pihak ketiga yang berbahaya seperti Giant Square dan Photofy. Awal bulan ini, ditemukan bahwa data pribadi dari ribuan anggota grup Facebook bisa bocor melalui ratusan aplikasi pihak ketiga.

Kembali pada bulan September, jutaan nomor telepon yang terkait dengan akun Facebook ditemukan dalam database online yang terbuka. Catatan yang dilaporkan berisi ID Facebook pengguna dan nomor telepon yang terkait dengan akun setiap orang. Beberapa catatan bahkan memiliki nama, jenis kelamin, dan lokasi pengguna.

Penting untuk dicatat bahwa sering mengganti kata sandi Anda dan menggunakan kata sandi unik untuk platform berbeda sangat penting untuk privasi dan keamanan online. Bukan rahasia bahwa kita buruk dalam manajemen kata sandi, tetapi memiliki kebiasaan kata sandi yang lebih baik dapat menjadi pertahanan terhadap kebocoran data.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: