Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Nyaman dan Macet, Tol Layang Japek Tak Mampu Hadapi Nataru

Tak Nyaman dan Macet, Tol Layang Japek Tak Mampu Hadapi Nataru Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dipaksanya jalan tol Layang Jakarta-Cikampek untuk beroperasi pada libur Natal dan Tahun Baru 2020 nyatanya berdampak pada kritik pengguna jalan. Para pengguna jalan tak nyaman karena jalur bergelombang hingga masih macetnya jalur tersebut saat libur panjang terjadi.

Pengamat Transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, mengatakan bahwa dengan melihat kondisi yang ada dan masih macetnya jalur tol layang tersebut, menandakan penambahan kapasitas jalan tidak terbukti manjur.

Baca Juga: Tol Japek Mampet Parah, YLKI: Tol Produk Gagal!

"Yang pasti penambahan kapasitas jalan (tol layang itu) tidak terbukti manjur mengatasi kemacetan saat libur panjang saat ini," tegas Djoko, Senin (23/12/2019).

Untuk itu, Djoko mengatakan sebaiknya dalam mengatasi masalah kepadatan kendaraan saat libur panjang, pemerintah bisa segera menyiapkan kebijakan untuk mengembangkan transportasi umum yang nyaman.

Ia mengungkapkan, padatnya jalur tol Jakarta-Cikampek tak bisa terelakkan karena banyak masyarakat yang ingin bepergian ke Bandung dan sekitarnya kini lebih memilih jalur darat ketimbang menggunakan jasa kereta api.

Untuk itu, semua pihak dan pemerintah ke depan perlu menjadikan jalur tol layang Japek ini pembelajaran agar semua aspek termasuk keselamatan menjadi perhatian. Lebih, mendorong penggunaan transportasi umum dalam bepergian.

Sebelumnya, Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, menyatakan prediksinya bahwa tol layang Cikampek tidak akan mampu mengatasi kemacetan saat long weekend terbukti. Dia mengatakan (21 Desember 2019), tol layang Cikampek macet total selama dua jam dan akhirnya arus lalin menuju tol layang ditutup (sementara).

"Ini artinya saat tol layang Cikampek dibangun tidak mempertimbangkan berbagai kemungkinan, termasuk jika ada kendaraan mogok di tol layang," kata Tulus melalui keterangan tertulis, Minggu (22/12/2019).

Tulus menduga, kemacetan itu juga bisa jadi karena petugas tol tidak sigap mengatasi masalah saat terjadi kendaraan mogok dan volume traffic sedang tinggi-tingginya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: