Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hobi Kulineran Tradisional, Duit Bos BCA Bertambah. . . Angkanya Brutal!

Hobi Kulineran Tradisional, Duit Bos BCA Bertambah. . . Angkanya Brutal! Kredit Foto: Reuters/Willy Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dua bos PT Bank Central Asia tbk (BBCA), yakni Budi Hartono dan Bambang Hartono semakin kaya raya di tahun ini. Lantaran, harga saham BBCA terus menguat pada perdagangan sesi II, Senin (23/12/2019).

Bahkan, pada 18 Desember lalu, saham BBCA tembus rekor tertinggi Rp33.775/saham. Jika diulas mengenai pemegang saham BBCA, PT Dwimuria Investama Andalan, yakni milik Budi Hartono dan Bambang Hartono adalah sebesar 13.545.990.000 (54,94%).

Majalah Forbes sebelumnya menobatkan Bambang bersama saudaranya, Robert Budi Hartono, sebagai orang terkaya Indonesia per Desember 2019. Keduanya ditaksir memiliki kekayaan sekitar US$37,3 miliar atau sekitar Rp522,20 triliun.

Baca Juga: Berharta Rp522 Triliun, Bos Djarum Ini Jajan di Warung Pinggir Jalan

Nilai kekayaan ini bertambah dari nilai yang dihitung Forbes sebelumnya, yakni US$37,1 miliar. Jika mengacu harga saham tertinggi pada 18 Desember itu, Rp33.775/saham, maka nilai saham milik duo Hartono menembus Rp457,52 triliun, atau melesat sejak awal tahun yakni Rp354,90 triliun ketika saham BBCA berada di level Rp26.200/saham pada 2 Januari 2019.

Dengan begitu, nilai saham milik duo Hartono bertambah Rp102,62 triliun.

Meskipun memiliki uang yang berlimpah. Kehidupan duo Hartono dikenal sederhana. Terlebih lagi baru-baru ini warganet dihebohkan dengan beredarnya foto Bambang Hartono sedang menyantap makanan tradisional Semarang, Tahu Pong, di warung sederhana.

Baca Juga: Berharta Rp63 Triliun, Makanan Favorit Konglomerat Ini Sederhana Banget

Ia mengaku memang memiliki hobi kulineran. Dari menu sarapannya saja, makan tradisional menjadi pilihan favoritnya!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: