Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lagi Mujur dan Hoki, Koin Receh Selamatkan Nyawa Polisi Usai Ditembak dalam Demonstrasi

Lagi Mujur dan Hoki, Koin Receh Selamatkan Nyawa Polisi Usai Ditembak dalam Demonstrasi Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Madhya Pradesh -

Seorang polisi di Firozabad, Uttar Pradesh, disapu oleh protes keras terhadap undang-undang kewarganegaraan, mengatakan bahwa dia lolos dari maut setelah peluru yang menembus rompi antipelurunya dihentikan oleh koin recehan yang dibawanya.

Vijender Kumar (24), merayakan "kehidupan kedua"-nya setelah ia ditembak di dada ketika protes menentang terhadap Undang-undang Amandemen Kewarganegaraan India (CAA) berubah menjadi bentrokan sengit di Kota Firozabad pada Jumat (20/12/2019).

Para pengunjuk rasa dilaporkan membakar sedikitnya enam kendaraan, termasuk mobil-mobil polisi, sambil melemparkan batu ke arah para petugas, yang membalas dengan gas air mata. Satu orang terbunuh dalam bentrokan itu, dan dua petugas polisi, termasuk Kumar, menderita luka tembak.

Baca Juga: PM Modi: Umat Islam Aman, Asalkan Pribumi India

Menurut keterangan polisi, sebanyak 25 warga sipil dibawa ke rumah sakit, sebagian besar karena luka-luka akibat pelemparan batu, sementara sekira 30 petugas kepolisian juga terluka.

Kumar mengatakan, ia terkena peluru setelah polisi, yang harus mempertahankan diri mereka dari para demonstran, bergerak untuk membubarkan demonstrasi tersebut.

“Di tengah lemparan batu dan penembakan yang bertubi-tubi, saya harus mengejar gerombolan yang beringas itu. Peluru itu hanya meleset tipis dari jantungnya saya,” kata Kumar sebagaimana dilansir Russia Today, Senin (23/12/2019).

Meski dia saat itu mengenakan pelindung tubuh, rompi anti-peluru itu gagal menghentikan tembakan peluru tajam yang menurutnya dari sisi pengunjuk rasa.

“Meskipun rompi itu gagal melindungi saya, dompet saya, tempat saya menyimpan foto Dewa Siwa dan beberapa koin, menyelamatkan saya. Ini kehidupan kedua saya dan saya berterima kasih kepada Tuhan."

Baca Juga: Buntut UU Kontroversial, Muslim Afghanistan dan Bangladesh Diusir dari India?

Protes menentang CAA, yang menurut New Delhi ditujukan untuk melindungi minoritas yang dianiaya, telah dinodai oleh kekerasan yang meluas, dengan penentang mengecam undang-undang itu, menyebutnya diskriminatif terhadap Muslim.

Kerusuhan itu dilaporkan merenggut sedikitnya 25 nyawa di seluruh negeri, termasuk 15 korban tewas di Negara Bagian Uttar Pradesh.

Kepala kepolisian Uttar Pradesh melaporkan pada Sabtu bahwa lebih dari 260 anggotanya telah terluka dalam bentrokan dan upaya pembakaran di negara bagian tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: