Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perwira Polisi Tembak Mati Pemilik Restoran karena Layanan Lambat, Kepala Polisi Setempat Akui...

Perwira Polisi Tembak Mati Pemilik Restoran karena Layanan Lambat, Kepala Polisi Setempat Akui... Kredit Foto: Okezone
Warta Ekonomi, Phnom Penh, Kamboja -

Seorang wakil kepala kepolisian di Kota Bavet Provinsi Svay Rieng, Kamboja ditangkap karena pada Sabtu (21/12/2019) ia menembak seorang wanita pemilik restoran.

Juru bicara pengadilan Provinsi Tep Phalla mengatakan bahwa tersangka berusia 30 tahun telah dikirim ke pengadilan untuk diinterogasi.

"Seorang jaksa penuntut sedang menanyai dia dan saya tidak tahu kapan penyelidikan akan selesai," kata Phalla melansir Phnom Penh Post, Senin (23/12/2019).

Baca Juga: FBI Nyatakan Penembakan di Pangkalan Militer AS adalah Aksi Terorisme

Menurut Kepala polisi Provinsi Koeng Khorn, korban bernama Soeun Dane (38), pemilik Restoran Samang Dane.

Korban ditembak di kepala dan dibawa ke rumah sakit di Vietnam di mana dia meninggal karena lukanya.

Khorn mengatakan tersangka adalah wakil kepala polisi di Kota Bavet yang bertanggung jawab atas kejahatan anti-narkoba. Tersangka dikatakan telah menembakkan senjatanya dua kali. Pertama ke udara dan satu lagi ke arah kepala korban. Pelaku kemudian melarikan diri namun ditangkap tak lama setelah itu.

"Tersangka mengaku bahwa dia menembak pemilik restoran karena layanannya yang lambat. Tidak ada masalah lain. Polisi kami menanyainya dan mengirimnya ke pengadilan,” kata Khorn.

Koordinator Provinsi Adhoc dari kelompok hak asasi manusia Eang Kimly menyatakan keprihatinannya terhadap polisi yang seharusnya dilarang membawa senjata api di luar tugas aktif.

Baca Juga: Indonesia Tak Mau Cawe-Cawe Urusan Politik Kamboja

Petugas itu, katanya, seharusnya menyimpan senjata api di kantor kepolisian atau di tempat yang aman setelah menyelesaikan tugasnya.

“Beberapa pejabat memiliki kebiasaan buruk mengintervensi [penyelidikan]. Jika tersangka adalah anak-anak orang kaya dan berkuasa, pembebasan atau intervensi mereka pasti akan terjadi.

"Itulah sebabnya anggota geng mengandalkan dukungan dari orang-orang yang berkuasa," katanya, ketika ia meminta pihak berwenang untuk mengambil tindakan tegas terhadap tersangka sehingga insiden itu tidak akan terulang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: