Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahas Terompet Yahudi, Budiman Sudjatmiko Disentil Mantan Jubir Gus Dur

Bahas Terompet Yahudi, Budiman Sudjatmiko Disentil Mantan Jubir Gus Dur Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, mem-posting sebuah foto yang menampilkan spanduk soal larangan memasang terompet Yahudi di sebuah kawasan tertentu di akun Twitter-nya. Foto tersebut kemudian mengundang reaksi dari pengguna Twitter yang lain termasuk mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie Massardi.

Spanduk tersebut bertuliskan "Kawasan muslim terompet dilarang masuk terompet budaya Yahudi". Budiman lantas menuliskan pendapatnya atas spanduk tersebut.

Baca Juga: Mas Gibran Bikin PDIP Serba Salah. . . Bak Buah Simalakama!

"Mereka TIDAK sdg membela Islam. Mereka sdg membela kebodohan. Sedih agama besar di dunia dibela dgn retorika spt ini. Ucapan padat spt ini meninggalkan dampak emosi yg lbh kuat. Baik bagi yg setuju atau yg tidak. Sensasi (negatif) lebih kuat dari esensi!" tulis Budiman, lewat akun Twitternya, @budimandjatmiko, Rabu (25/12/2019).

Adhie pun menanggapi cuitan tersebut. Dia mengatakan bahwa spanduk itu dibikin oleh "mereka" sendiri.

"BUATAN MEREKA? bro budiman, spanduk, baliho dll yg semacam ini dibuat oleh mereka sendiri untuk sensasi dan adu domba. Ingat zaman pilgub dki lalu? Mereka juga yg bikin baliho dll yg bunyinya: pendukung .. tidak disolatkan? tidak mungkin umat Islam merusak agamanya sendiri!" tulis Adhie lewat akun Twitternya, @AdhieMassardi.

Beberapa netizen juga turut berkomentar. Mereka menyebut bahwa spanduk tersebut sudah ada sejak 2015 lalu dan dipakai untuk fitnah.

"Itu FOTO dari tahun 2015 beredar terus, ga mau rugi satu kali bikin dipake terus untuk fitnah," tulis @zarazettirazr.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: