Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadiri Reuni 212 Hingga Salahkan e-Budgeting Jokowi-Ahok, Ini 9 Kejadian Heboh Anies Baswedan

Hadiri Reuni 212 Hingga Salahkan e-Budgeting Jokowi-Ahok, Ini 9 Kejadian Heboh Anies Baswedan Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi sorotan warga selama 2019. Beberapa kebijakannya selalu dianggap kontroversial. Kejadian teranyar yakni saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan penghargaan ke diskotek Colosseum.

Diskotek yang sudah diperingati oleh Badan Narkotika Nasional itu malah mendapat penghargaan. Namun, setelah ramai jadi pembicaraan, akhirnya Anies mencabut dan mencopot pejabat yang merekomendasikan award tersebut.

Baca Juga: Anies Berikan Ucapan Selamat Natal bagi Umat Kristiani

Tak hanya soal Colosseum, ada sembilan kejadian yang disorot publik terhadap mantan Mendikbud ini, di antaranya:

1. Menghadiri Reuni 212

Anies menghadiri Reuni 212, gerakan yang mendorong mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diproses hukum atas dugaan penodaan agama. Reuni yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya dilakukan di lokasi yang sama saat Aksi 212 digelar pada 2016, yaitu lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta.

Anies hadir Senin pagi, 2 Desember 2019, dengan mengenakan seragam dinas pemerintah. Ia sempat disebut 'gubernur Indonesia', serta akan menjadi kepala negara pada 2024 oleh pembawa acara. Dalam sambutannya, Anies menyampaikan bahwa 212 adalah gerakan damai yang mengirim pesannya ke seluruh Indonesia.

"Tepatnya ini yang keempat kalinya (aksi 212). Monas menjadi tempat di mana semua berkumpul di lapangan yang besar ini, dikirimkan pesan bahwa jumlah bisa banyak ratusan ribu berkumpul dari seluruh penjuru ketika sampai di tempat ini, pesan yang dikirimkan adalah semua hadir mengirimkan pesan damai," ujar Anies.

2. Penghargaan Adikarya Wisata ke Diskotek Colosseum

Pemprov DKI memberi Adikarya Wisata, penghargaan terhadap usaha-usaha jasa hiburan yang berkontribusi terhadap ekonomi ibu kota. Diskotek Colosseum menjadi satu dari 31 penerima penghargaan.

Penghargaan diberikan deputi gubernur DKI bidang pariwisata dan kebudayaan Dadang Solihin di Hotel JW Marriott Mega Kuningan, Jakarta, pada 6 Desember 2019. Belakangan, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI diketahui pernah melaporkan ada transaksi narkoba di Colosseum.

Anies akhirnya mencabut penghargaan yang salah satu bentuknya adalah piagam dengan tanda tangan cetak dirinya. Tidak hanya itu, Anies juga mencopot pejabat DKI yang dinilai bertanggung jawab, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) DKI Alberto Ali. Anies menyampaikan, Alberto tidak mengindahkan adanya peringatan dari BNNP DKI yang diberikan sejak Oktober dan tetap memproses diberikannya penghargaan ke Colosseum.

3. Makan Siang Bersama Surya Paloh

Saat Pilpres 2019 masih hangat-hangatnya, Anies bertemu untuk makan siang dengan Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh. Saat pertemuan berlangsung di DPP NasDem pada Rabu, 24 Juli 2019, di tempat lain, yaitu kediaman Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, berlangsung juga pertemuan politik.

Mega bertemu dengan Ketum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto kala itu. Sejumlah pengamat lantas memberi prediksi bahwa sekali pun Pemilu 2024 masih lama, bibit proyeksinya bisa terlihat dari dua pertemuan itu.

Paloh sendiri mengakui ada potensi NasDem untuk mendukung Anies jika maju di Pilpres 2024. NasDem sudah memiliki niat supaya Anies bisa maju menjadi calon pemimpin Indonesia pada 2024-2029. "Niatnya pasti ada," ujar Paloh.

4. Mencopot Atap JPO di Sudirman

Pencopotan atap Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang terletak di Jalan Sudirman, tepatnya di antara Wisma Bumiputera, juga Menara Astra, ramai diperbincangkan. Anies beralasan, dicopotnya JPO memberi warga Jakarta titik baru untuk mengambil swafoto dengan latar gedung pencakar langit Sudirman.

Sementara, warga ada yang menilai pencopotan tidak tepat karena JPO tidak bisa lagi melindungi pelintasnya dari panas atau hujan. Pencopotan tetap dilakukan dan JPO kerap ramai oleh warga yang berswafoto, utamanya saat malam. Sementara, jika tidak ingin terpapar panas atau hujan, warga bisa menyeberang melalui stasiun MRT Setiabudi Astra yang tak jauh dari JPO.

Anies sendiri yakin dicopotnya atap memberi pengalaman yang menyenangkan kepada warga. Warga yang menyeberang bisa sambil menikmati pemandangan di kawasan ikonik ibu kota itu.

5. Seragam PNS Bertema Persija

Diwacanakannya seragam Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI memiliki tujuan sebagai simbol dukungan DKI terhadap Persija. Seragam direncanakan dipakai jika Persija sedang bertanding. Anies menyampaikan, rancangan seragam akan dibuat dengan merujuk kepada aturan-aturan kedinasan. Hal itu harus dilakukan supaya penggunaan seragamĀ  tidak malah menyalahi aturan.

"Nanti masalah desainnya harus comply (memenuhi ketentutan) pada prinsip-prinsip dasar seragam aparatur sipil negara," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: