Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geng Solo, Polri: Nggak Ada Itu Geng-gengan

Geng Solo, Polri: Nggak Ada Itu Geng-gengan Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal membantah adanya kelompok-kelompok di tubuh Polri. "Sama sekali tidak ada parameter geng-gengan," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Rabu (25/12).

Iqbal juga menegaskan mutasi jabatan di Polri telah melalui mekanisme yang berlaku. "Mutasi jabatan di Polri ada mekanismenya. Melihat rekam jejak dan lewat (pertimbangan) Wanjakti (Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi)," kata dia.

Baca Juga: Geng Solo di Tubuh Polri, Tapi FX Rudyatmo Nggak Jadi Menteri

Pernyataannya membantah tudingan LSM Indonesia Police Watch (IPW) soal "Geng Solo" yang kariernya meroket di Polri. "Geng Solo" yang dimaksud adalah para perwira Polri yang pernah menjabat di Solo, Jawa Tengah.

Sebelumnya, IPW menuding Presiden Joko Widodo telah membangun "Geng Solo" di Polri. "Geng Solo" pun kariernya moncer.

Namun, melesatnya karier perwira tinggi "Geng Solo" dinilai merusak sistem karier di Polri. "IPW melihat keresahan di internal Polri. Mereka merasakan slogan Promoter bukan lagi Profesional, Modern, dan Terpercaya, melainkan sudah jadi Promosi Orang-orang Tertentu," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane.

Menurut Neta, sah saja bila Jokowi memilih para pati yang dahulu berdinas di Solo. Namun, hal itu jangan sampai merusak sistem karier yang sudah dibangun Polri sejak lama. Neta mencatat ada tiga perwira tinggi mantan Kapolresta Surakarta yang kariernya melesat. Kapolda NTB Irjen Nana Sujana ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya.

"Ini pertama kali dalam sejarah Polri, ada kapolda dari luar Jawa yang langsung jadi Kapolda Metro Jaya," katanya.

Kemudian Irjen Listyo Sigit Prabowo yang kini menjabat Kabareskrim Polri. "Selama ini perwira yang menjadi Kabareskrim adalah irjen senior yang pernah menjabat kapolda tipe A," katanya.

Selanjutnya, Brigjen Ahmad Lutfi usai menjabat Kapolresta Surakarta mendapat promosi sebagai Wakapolda Jawa Tengah.

"Perwira non-Akpol (bukan lulusan Akademi Kepolisian) ini menjadi wakapolda setelah mengikuti pendidikan. Biasanya usai pendidikan, perwira Polri menjabat posisi di Mabes Polri dengan pangkat tetap kombes. Baru kemudian dipromosikan jadi brigjen," urai Neta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: