Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alasan di Balik Bungkamnya Mourinho Terkait Jadwal Padat Tottenham di Periode Festival

Alasan di Balik Bungkamnya Mourinho Terkait Jadwal Padat Tottenham di Periode Festival Kredit Foto: Twitter/@SpursOfficial
Warta Ekonomi, London -

Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, tak banyak bicara soal jadwal padat yang diterima timnya di periode festival (festive period) Liga Inggris 2019-2020. Mou –sapaan akrab Mourinho– secara blak-blakan mengaku bungkam karena telah dibayar penyelenggara Liga Inggris, FA.

“Kami pelatih di Inggris menantang jadwal padat. Namun, kami semua diam karena mereka (FA) telah membayar kami. Kami harus menerima itu dan mencoba diam,” kata Mourinho mengutip dari Daily Mail, Kamis (26/12/2019).

Baca Juga: Beri Komentar Pedas, Nicholas: Mourinho Tak Bawa Perubahan Baik untuk Tottenham

Jadwal padat memang diterima Tottenham dan 19 klub Liga Inggris lainnya. Ambil contoh The Lilywhites –julukan Tottenham. Pada Kamis (26/12/2019) malam WIB, Harry Kane dan kawan-kawan menjalani laga pekan ke-19 kontra Brighton & Hove Albion.

Berselang dua hari atau pada Minggu 29 Desember 2019 dini hari WIB, Tottenham sudah kembali bertanding dengan mengunjungi markas Norwich City. Tentu menjalani dua pertandingan dalam tiga hari bukanlah jadwal menguntungkan bagi mereka, maupun tim-tim Liga Inggris lainnya.

Hanya saja, meski sejumlahpelatih melontarkan kritik sekalipun, penyelenggara Liga Inggris takkan pernah mengubah jadwal padat di periode Natal dan Tahun Baru. Sebab, terhitung sejak 1963, FA memperkenalkan Boxing Day.

Sejak saat itu, tenaga pemain-pemain yang tampil di Liga Inggris benar-benar terkuras. Sebab, dalam kurun satu minggu saja, mereka diwajibkan melakoni tiga pertandingan. Padahal, di saat yang bersamaan, kompetisi top Eropa lainnya justru sedang menjalani libur musim dingin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: