Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menjaga Wayang sebagai Ikon Kepribadian Bangsa

Menjaga Wayang sebagai Ikon Kepribadian Bangsa Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wayang telah ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai salah satu warisan budaya dunia sejak 2003 lalu. Keberadaannya telah menjadi salah satu ikon kabanggaan Indonesia, juga ikon kepribadian bangsa. Karena itu, eksistensinya harus terus dijaga, tidak hanya dengan kata-kata, tapi dibutuhkan aksi nyata.

Bagi generasi yang lahir di 1980-an, pertunjukan wayang menjadi salah satu hiburan yang sangat menarik. Kegembiraan anak-anak kala itu bahkan sudah dirasakan ketika mendengar kabar akan ada pentas wayang di kampung mereka. Tiba di hari pementasan, sejak pagi anak-anak sudah berdatangan menyerbu lokasi.

Tidak hanya anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua, semua menyabut gembira pertunjukan wayang. Meskipun masing-masing memanfaatkan momen itu dengan kesenangan yang berbeda-beda. Bagi anak-anak senang karena banyak pedagang mainan, bagi remaja dan dewasa menjadi kesempatan untuk berkumpul dan bergaul, dan bagi orang tua memang ingin menikmati pertunjukannya. Apapun itu, pertunjukan wayang telah menjadi hiburan rakyat yang sangat menyenangkan. 

Baca Juga: Wayang For Student BCA "Hipnotis" Ratusan Pelajar Bandung

Bagi orang-orang yang mengerti cerita wayang, menggemari pertunjukkannya karena menyajikan cerita yang menarik dan tokoh-tokoh yang dapat diteladani. Tidak hanya itu, pertunjukkan wayang juga diselingi dengan cerita kehidupan sosial bermasyarakat, yang menyangkut berbagai aspek, berumah tangga, keberagaman, ekonomi, hingga politik. Semua itu disajikan untuk menjadikan pertunjukan wayang tidak sekadar tontonan, tapi juga tuntunan yang dapat diterima oleh masyarakat. 

Melihat peranannya yang dapat dijadikan sebagai media komunikasi yang sangat efektif, wayang juga kerap digelar oleh instansi pemerintah dan swasta. Untuk meneladani karakter-karakter baik yang ada dalam cerita pewayangan, lembaga tersebut sering menjadikan wayang sebagai cinderamata.

Harapannya, melalui pertunjukkan wayang, sebuah program dapat disampaikan ke masyarakat dengan lebih baik, dan cinderamata menjadi simbol karakter baik yang diinginkan. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: