Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditagih Kredit Murah Rp1,5 M oleh PBNU, Begini Respons Sri Mulyani

Ditagih Kredit Murah Rp1,5 M oleh PBNU, Begini Respons Sri Mulyani Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akhirnya angkat bicara terkait pernyataan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menagih janjinya memberikan kredit murah senilai Rp1,5 triliun. Janji tersebut diklaim tercantum dalam nota kesepahaman antara Kementerian Keuangan dengan PBNU, tetapi belum terealisasi.

Sri mengatakan, nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tersebut tak hanya dilakukan Kementerian Keuangan dengan PBNU semata, tetapi juga dengan organisasi masyarakat (ormas) lainnya. MoU telah dilakukan sejak 2017 dan dikatakannya dana kredit murah yang ditagihkan juga telah disalurkan.

Baca Juga: 9 Kehebohan Sri Mulyani Sepanjang 2019, Ada Soal Brompton

"Di dalam desainnya, kami membuat MoU dengan NU dan ormas lainnya di dalam APBN 2017. Operasionalisasi dari anggaran Rp1,5 triliun itu adalah dengan menyalurkan kredit ultramikro melalui beberapa lembaga," kata dia di kantornya, Jakarta, belum lama ini.

Menurut Sri, Kementerian Keuangan tidak mungkin memberikan secara langsung dana yang dikelola pusat instansi pemerintah kepada masyarakat individual. Karena itu, dilakukan melalui beberapa agen penyalur, seperti PT Bahana Artha Ventura (BAV) dan PT Permodalan Nasional Madani (PMN).

"Kami juga bekerja sama dengan institusi yang memang membimbing dan memberikan dukungan kepada masyarakat yang merupakan peminjam ultramikro, seperti di PBNU itu Koperasi Sidogiri, ada lima koperasi yang sudah menerima Rp211 miliar," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, sebelumnya menagih janji Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memberikan kredit murah senilai Rp1,5 triliun. Menurut Said, NU kesulitan menjalankan program-program yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat karena tak kunjung mendapat bantuan dari pemerintah.

"Pernah kami MoU dengan Menteri Sri Mulyani katanya akan menggelontorkan kredit murah Rp1,5 triliun. Ila hadza yaum, sampai hari ini, satu peser pun belum terlaksana. Ini biar tahu Anda semua seperti apa pemerintah ini," katanya saat berpidato dalam video yang beredar belum lama ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: