Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kian Positif, Malaysia Siap Dirikan Perwakilan di Korut pada 2020

Kian Positif, Malaysia Siap Dirikan Perwakilan di Korut pada 2020 Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Hubungan diplomatik antara Malaysia dan Korea Utara (Korut) berkembang menuju arah yang positif sejak diuji kisruh politik pembunuhan Kim Jong-nam 2017 silam. Pemerintah Malaysia berencana mengoperasikan kembali Kedutaan Besar (Kedubes) di Pyongyang, ibu kota Korut, tahun depan.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Saifuddin Abdullah mengatakan, Pemerintah Malaysia akan mencoba menyelesaikan seluruh permasalahan diplomatik dengan Korut satu per satu. Salah satu di antaranya warga Korut yang berada di Malaysia tanpa visa. Hubungan Malysia dan Korut terjalin sejak 1973.

“Saat ini, kami sedang berupaya memulihkan hubungan dengan Korut. Semua isu yang timbul akibat ketegangan diplomatik dari permasalahan sebelumnya akan kami tangani satu per satu,” ujar Saifuddin, dikutip Sinar Harian. “Warga Korut tentu harus memiliki dokumen resmi dan visa untuk dapat berada di sini,”

Baca Juga: Lagi Tegang, Media Jepang Sebar Hoaks Korut Luncurkan Rudal

Sebelum hubungan antara Malaysia dan Korut memburuk pada 2017, warga Korut dapat mengunjungi Malaysia tanpa visa. Begitu pun sebaliknya. Saking dekatnya, kedua negara menekan berbagai program kemitraan. Namun, kebijakan tersebut diubah oleh kedua negara sehingga menimbulkan permasalahan baru.

Pemerintah Malaysia berharap hubungan dengan Korut akan kembali normal tahun depan. Jika upaya itu berhasil, Malaysia akan dapat membantu berperan dalam perundingan perdamaian Korut dan Korea Selatan (Korsel). Saat ini, Korut memerlukan dukungan dan kepercayaan untuk menekan kesepakatan tersebut.

“Korut menunjukkan kesungguhan untuk melakukan perundingan damai dengan Korsel. Niat ini perlu kami dukung,” kata Saifuddin. “Dengan beroperasinya kembali Kedutaan Malaysia di Pyongyang, kami dapat menjadi pihak yang secara tidak langsung mendukung dan menghargai niat baik Korut dan Korsel.”

Baca Juga: Was-Was 'Hadiah Natal', AS Kirim 5 Pesawat untuk Intai Korut

Hubungan diplomatik antara Malaysia dan Korut menegang sejak awal penyelidikan kematian Jong-nam. Pada Maret 2017, Malaysia menjatuhkan status persona non-grata kepada Dubes Korut untuk Malaysia, Kang Chol, karena menolak meminta maaf setelah menuduh Pemerintah Malaysia bersekongkol dengan Korsel.

Sebagai balasan, Korut mengambil tindakan serupa kepada Dubes Malaysia untuk Korut, Mohamad Nizan. Berselang dua hari, Malaysia mencabut bebas visa bagi warga Korut. Begitupun sebaliknya. Kedua negara bahkan saling menyandera staf Kedubes dan keluarganya agar mereka tidak meninggalkan perwakilan.

Ketegangan itu mulai mereda setelah kedua negara melakukan barter. Sebanyak sembilan staf Kedubes Malaysia dipulangkan ke Malaysia pada akhir Maret 2017. Staf dan jasad Jong-nam juga dipulangkan ke Korut. Sebelum kasus itu menguap, hubungan Malaysia dan Korut sangat akur, terutama di bidang ekonomi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: