Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambut 2020, Kementan Siap Wujudkan Pertanian yang Maju, Mandiri, dan Modern

Sambut 2020, Kementan Siap Wujudkan Pertanian yang Maju, Mandiri, dan Modern Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menatap 2020, Mentan SYL Sebarkan Optimisme dan Kolaborasi

Ujung tombak perekonomian nasional oleh Presiden Joko Widodo dititipkan pada empat kementerian, yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Menanggapi hal itu, menjelang tahun 2020, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa pertanian di tahun 2020 siap mewujudkan pertanian Indonesia yang lebih maju, mandiri, dan modern.

Baca Juga: Kostratani, Langkah Kementan Dorong Penerapan Teknologi dan Inovasi Pertanian

"Pertanian memberikan solusi lapangan kerja. Landasan dasar perekonomian bangsa. Harapan bagi 267 jiwa warga Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangannya," kata Syahrul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (30/12/2019).

Lebih lanjut, mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode yang mendapatkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara kategori pembinaan ketahanan pangan dalam meningkatkan dan memberikan keteladanan untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan tahun 2011 itu mengatakan bahwa sektor pertanian juga bisa mengakselerasi akses dan segala upaya menurunkan angka kemiskinan.

"Oleh karena itu, pertanian harus menjadi kekuatan utuh yang digerakkan oleh seluruh stakeholder dan menjadi gerakan masyarakat. Bukan sekadar tanggung jawab Pemerintah Pusat, tetapi juga gubernur, bupati, camat, sampai kepala desa terlibat dan berperan aktif," kata Syahrul.

Menghadapi pergantian tahun yang berbilang hari, Mentan Syahrul menyampaikan bahwa stok beras bulan Januari, Februari, dan Maret mencukupi karena pada bulan itu akan ada panen raya padi di beberapa sentra produksi.

"Cadangan beras kita harus hitung secara cermat dan baik, harus tersedia dan tidak boleh terlambat sedikitpun. Jujur, ini menjadi pekerjaan berat bagi jajaran di Kementerian Pertanian," ungkap Syahrul.

Mentan Syahrul juga mengatakan kemampuan melakukan mapping komoditas dan penanganan daerah rawan pangan di tahun 2020 akan terus ditingkatkan.

"Setidaknya ada 88 kabupaten dan 946 kecamatan yang sudah terdeteksi sebagai daerah rawan pangan. Kita berupaya setiap tahun, turun minilal 10 persen sehingga daerah-daerah tersebut meningkat menjadi daerah rentang rawan sampai mandiri pangan. Tentu ini tidak mudah, tidak seperti membalikkan telapak tangan. Namun, dengan optimisme, kerja keras, dan semangat kolaborasi, ini semua pasti bisa kita atasi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: