Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kapal Induk Harry S Truman Mau 'Dikandangkan', Trump Ngamuk-ngamuk Gak Suka

Kapal Induk Harry S Truman Mau 'Dikandangkan', Trump Ngamuk-ngamuk Gak Suka Kredit Foto: US Navy
Warta Ekonomi, Washington -

Untuk kedua kalinya, pemerintah Presiden Donald Trump menolak proposal Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) untuk memensiunkan dini kapal induk USS Harry S. Truman. Rencana Angkatan Laut itu dengan dalih untuk menghemat dana miliaran dolar.

Trump menginginkan AS memiliki 355 kapal, sedangkan Angkatan Laut ingin memangkas anggaran kapal yang tidak mereka butuhkan. Kedua visi itu bertabrakan sekali lagi untuk nasib kapal induk USS Harry S. Truman, sebuah kapal yang belum bisa keluar dari tempat perbaikan.

Menurut memo pada bulan lalu dari Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB) Gedung Putih untuk Pentagon, administrasi Trump mendorong mundur untuk kedua kalinya pada upaya Angkatan Laut untuk memensiunkan dini kapal Truman dari layanannya.

Baca Juga: Rusia-China Ketahuan Latihan Militer Bareng Iran, AS Makin Murka

"(Pengajuan anggaran) Angkatan Laut tidak mengisi bahan bakar USS Harry S. Truman (CVN-75) atau mempertahankan sayap udara yang terkait," bunyi memo OMB, yang dikutip dari Defense News, Selasa (31/12/2019). 

Media itu mencatat bahwa Gedung Putih menginstruksikan Departemen Pertahanan untuk memberikan rencana pengisian bahan bakar untuk 30 tahun ke depan kepada USS Harry S Truman.

Rencana Angkatan Laut untuk membatalkan pengisian bahan bakar paruh baya pada kapal induk bertenaga nuklir berarti mengurangi separuh umur kapal tersebut atau memaksanya untuk pensiun dalam beberapa tahun ke depan.

Menurut Defense News, memo itu mengungkapkan rencana drastis para pemimpin Angkatan Laut AS untuk memotong anggaran mereka hingga miliaran dolar. Bagi Angkatan Laut, daripada menambah armada dengan hampir 70 kapal, rencana itu akan mengurangi enam unit kapal, menjadi 287 kapal pada tahun 2025 mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: