Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Budaya K3 Mampu Tekan Angka Kecelekaan Kerja

Budaya K3 Mampu Tekan Angka Kecelekaan Kerja Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Anggota Komisi DK3P Jatim, Edi Priyanto menyatakan, bahwa kecelakaan kerja diwilayah Jatim masih sering terjadi. Walaupun demikian kata Edi, angka kecelekaan ini  alami penurunan sepanjang tahun 2019 jika dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun alami penurunan angka kecelekaan kerja perlu dilakukan usaha bersama untuk menumbuhkan kesadaran berperilaku  Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) yang tidak hanya diberlakukan pada pekerjaan formal dalam sebuah badan usaha/perusahaan namun juga pada pekerjaan sektor informal.

"Perlu peran dan dukungan seluruh pihak baik manajemen perusahaan maupun pekerja dan masyarakat, untuk melakukan upaya pencegahan/preventif guna meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja," kata Edi dalam talk show sosialisasi pembudayaan K3 dalam rangka peringatan Bulan K3 Nasional tahun 2020 bertajuk “Optimalisasi Kemandirian Masyarakat Berbudaya K3 pada Era Revolusi Industry 4.0 Berbasis Teknologi Informasi” di Surabaya, Selasa (31/12/2019).

Baca Juga: Bahaya! Kesadaran Perusahaan Terapkan K3 Terganjal Stigma Biaya?

Baca Juga: FIFGroup Gelar Program Pelatihan Otomotif dan K3 untuk Penyandang Disabilitas

Lebih lanjut Edi menyebutkan, bahwa apabila melihat data kecelakaan kerja yang ada, didalamnya terdapat angka kejadian kecelakaan lalu lintas yang jumlahnya terbilang cukup tinggi. Pekerja juga harus diedukasi agar dalam berkendara dilakukan dengan aman baik pada saat berangkat ke tempat kerja maupun perjalanan pulang kembali ke rumah (safety riding).

“Data kecelakaan kerja yang tercatat itupun juga masih dalam lingkup pekerjaan formal pada perusahaan/badan usaha. Masih banyak pekerja sektor informal yang hingga saat ini belum mendapatkan perhatian atas keselamatannya dalam bekerja, seperti pedagang (UMKM), petani, peternak, tukang tambal ban, tukang las, tukang ojek”," sambung Edi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: