Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lagi Sapa Peziarah, Paus Fransiskus Tampar Tangan Perempuan yang Ajak Salaman

Lagi Sapa Peziarah, Paus Fransiskus Tampar Tangan Perempuan yang Ajak Salaman Kredit Foto: Vatican Media/Handout via Reuters
Warta Ekonomi, Roma, Italia -

Paus Fransiskus, pemimpin Vatikan, meminta maaf setelah menampar tangan seorang perempuan ketika ia menyapa para peziarah di Vatikan pada malam Tahun Baru. Video aksi Paus ini telah viral di media sosial.

Paus Fransiskus kehilangan kesabarannya ketika perempuan itu tiba-tiba meraih tangannya dan menyentaknya ke arahnya tepat setelah dia mengulurkan tangan untuk menyambut seorang anak selama kunjungan ke panggung kelahiran Vatikan pada Selasa malam.

Baca Juga: Ini Pesan Damai Paus Fransiskus di Hari Natal...

Perempuan itu berusaha untuk tidak membiarkan Paus Fransiskus pergi dan dengan gerakan yang tampaknya menyebabkannya sakit, Paus menampar tangan perempuan tersebut sebelum menarik tangannya dan melangkah pergi.

Selama pidatonya di Angelus, ke Santo Petrus Square yang penuh sesak pada Hari Tahun Baru, Paus merujuk pada tindakannya. "Saya minta maaf untuk contoh buruk kemarin ... kadang-kadang saya kehilangan kesabaran," katanya, seperti dikutip The Guardian, Kamis (2/1/2020).

Identitas perempuan itu tidak diketahui, tetapi sebuah video dari kejadian itu menjadi viral dan memicu kemarahan di media sosial. Seorang pengguna Twitter menulis; "Apa yang dilakukan Paus menunjukkan satu hal—dia seorang pria."

Dalam pidatonya pada hari Rabu pagi, Paus juga mengutuk kekerasan terhadap perempuan. Dia berkata; "Dengan cara kita memperlakukan tubuh perempuan, kita dapat memahami tingkat kemanusiaan kita."

Baca Juga: Kerap Disalahgunakan Pejabat Gereja, Paus Fransiskus Kesal dan Tegas Cabut 'Rahasia Kepausan'

Dalam video klip lain yang juga viral pada tahun 2019, Paus Fransiskus berulang kali menarik tangannya dari ciuman ketika antrean panjang orang mendatanginya. Para peziarah yang menunggu berusaha untuk mencium cincin kepausannya sebagai bagian dari tradis i—yang dipraktikkan oleh umat Katolik yang lebih konservatif— untuk menunjukkan rasa hormat kepada Paus.

Beberapa hari setelah kejadian itu, Vatikan mengatakan bahwa Paus Fransikus khawatir tentang penyebaran kuman. Namun, para ahli mengatakan pada saat itu bahwa keengganannya untuk mencium cincin kepausannya mencerminkan ketidaknyamanan dengan unsur protokol tradisional yang telah kehilangan makna aslinya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: