Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dituding Terima Miliaran Dolar dari Beijing, 'Musuh' Amerika Ini Buka Suara! Ternyata . . . .

Dituding Terima Miliaran Dolar dari Beijing, 'Musuh' Amerika Ini Buka Suara! Ternyata . . . . Kredit Foto: Reuters/Aly Song
Warta Ekonomi, Bogor -

Huawei membantah hubungan 'spesial' dengan Pemerintah China, mengatakan kemitraan mereka dengan Beijing tak berbeda dari perusahaan swasta lain di negeri itu.

Pernyataan itu hadir setelah muncul pemberitaan Wall Street Journal (WSJ) yang memperkirakan Huawei telah menerima US$75 miliar dari Beijing, membantunya tumbuh menjadi pemasok peralatan jaringan 5G terdepan saat ini.

"Seperti perusahaan teknologi lain yang beroperasi di China, termasuk perusahaan asing, Huawei menerima beberapa dukungan kebijakan dari pemerintah. Tapi kami belum pernah menerima dukungan perawatan khusus," kata Wakil Presiden Departemen Komunikasi Huawei, Karl Song, dikutip dari SCMP, Kamis (2/1/2020).

Baca Juga: Edan! Tak Henti-Henti Diserang Amerika, Pendapatan Perusahan China Ini Tetap Lampaui Target

Sebelumnya, WSJ memberitakan, Pemerintah China mendorong penjualan internasional Huawei melalui hibah, fasilitas kredit, keringanan pajak, dan bantuan keuangan lainnya. 

WSJ menyebut, "bantuan China untuk Huawei termasuk keringan pajak yang dimulai 25 tahun lalu, itu merupakan faktor-faktor yang memicu pertanyaan di balik hubungan Huawei dengan Beijing."

Raksasa teknologi China itu pada akhirnya terlibat dalam ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China pada 2019 karena dituding sebagai mata-mata Pemerintah China. Perusahaan itu dimasukkan ke dalam Daftar Entitas AS yang akhirnya membatasi pembelian teknologi dari AS.

Huawei berulang kali membantah tudingan AS, termasuk pemberitaan soal modal kerja perusahaan. "(Modal kerja) kami berasal dari operasi bisnis dan pembiayaan eksternal yang mengikuti semua aturan pasar. Biaya utang kami selaras dengan standar pasar," jelas Song.

Ulasan WSJ didasarkan pada catatan publik, termasuk pernyataan perusahaan dan dokumen pendaftaran tanah. Outlet berita itu melaporkan, nilai subsidi yang diterima Huawei selama lima tahun hingga 2018 lebih besar 17 kali daripada yang diterima oleh Nokia.

Sekitar US$46 miliar (bantuan terbesar bagi Huawei) berasal dari pemberi pinjaman negara. US$30 miliar di antaranya merupakan kredit dari China Development Bank (CBD) dan Bank Ekspor-Impor China.

Namun, Song membantah kalau Huawei menerima kredit tersebut. Menurutnya, perusahaan menandatangani perjanjian strategis dengan CBD untuk memberi pinjaman kepada kliennya.

"Pinjaman utama CBD untuk klien Huawei murni tindakan komersial yang mempelajari kualifikasi tiap klien Huawei mengajukan pinjaman. Kami sama sekali bukan bagian dari batas kredit US$30 miliar," terang Song lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: