Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keputusan Erick Dikritisi, Pengamat: Baiknya 'Orang Dalam' Jadi Petinggi BUMN

Keputusan Erick Dikritisi, Pengamat: Baiknya 'Orang Dalam' Jadi Petinggi BUMN Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Upaya Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, dalam merombak jajaran direksi dan komisaris di sejumlah BUMN mendapat sejumlah tanggapan dari berbagai pihak. Salah satu yang disoroti adalah banyaknya nama-nama baru yang didapuk Erick mengisi pos-pos direksi dan komisaris BUMN di dalamnya, bukan orang dari internal BUMN itu sendiri.

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance atau INDEF, Bhima Yudhistira menilai, meskipun perombakan jajaran BUMN itu merupakan hak prerogatif sang menteri, sebaiknya aspek internal di BUMN itu sendiri juga dijadikan pertimbangan.

Baca Juga: Gak Ada Matinya! Erick Thohir Bikin Gebrakan Lagi di Tubuh BUMN, ASDP Terima Giliran!

"Memang sebaiknya itu mendahulukan dari pejabat internal atau pejabat karier karena yang mengetahui seluk-beluk dan kondisi itu lebih banyak orang dari internal," kata Bhima, Kamis (2/1/2020).

Bhima menjelaskan, hal positif yang bisa didapatkan Erick Thohir apabila mendapuk nama-nama dari internal BUMN untuk menduduki jabatan sebagai direksi atau komisaris adalah, misalnya, membuka jenjang karier dan kesempatan bagi para pegawai BUMN itu sendiri.

Dengan adanya harapan baru dari mekanisme pemilihan 'orang dalam' guna menduduki jabatan-jabatan puncak di BUMN itu, Bhima meyakini, hal itu akan menciptakan iklim kerja yang positif bagi para pekerja di BUMN tersebut.

"Jadi bisa memotivasi orang internal BUMN tersebut agar mereka bisa lebih bagus kinerjanya karena ada harapan bisa menduduki posisi puncak," ujarnya.

Di sisi lain, sejumlah hal yang dinilai kurang begitu unggul apabila pemilihan direksi atau komisaris berasal dari pihak luar adalah masalah penyesuaian di berbagai aspek kinerjanya. "Kalau diambil dari luar kan kesannya memang orang baru, budayanya juga berbeda, dan perlu penyesuaian," ujar Bhima.

Namun, Bhima menegaskan bahwa dia pun sangat mendukung langkah Erick Thohir dalam merombak jajaran petinggi sejumlah BUMN guna memberikan angin segar pada kinerja di BUMN itu sendiri.

Meskipun, lanjut Bhima, sejumlah aspek parameter maupun acuan guna mengukur keberhasilan dan pertanggungjawaban dari 'orang luar' yang didapuk Erick Thohir untuk masuk ke sebuah BUMN tersebut, sepertinya memang mutlak diperlukan.

"Dengan banyaknya orang luar, ini juga harus ada pertanggungjawaban dari segi kinerjanya, kemudian rekam jejaknya, dan pertimbangan kenapa memilih orang luar dibandingkan orang internal BUMN itu sendiri," ujarnya.

Seperti diketahui, Erick menunjuk orang-orang luar menduduki posisi direksi BUMN yang dirombak, seperti mantan dirut Mandiri, Zulkifli Zain, ditempatkan sebagai Dirut PLN. Erick juga mengangkat mantan Dirut Garuda Indonesia, Pahala Mansury, sebagai Dirut PT Bank Tabungan Negara. 

Tak hanya itu, Erick menunjuk mantan Dirut PT Telekomunikasi Selular, Emma Sri Martini, sebagai direktur keuangan BTN. Kemudian mantan Wakil Direktur PT Freeport Indonesia, Orias Petrus Moedak, ditempatkan sebagai Dirut PT Indonesia Asahan Aluminium.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: