Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pada 2019, Korban Tewas Akibat Kecelakaan Pesawat Besar Turun 50%

Pada 2019, Korban Tewas Akibat Kecelakaan Pesawat Besar Turun 50% Kredit Foto: Reuters/Willy Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jumlah korban meninggal dalam kecelakaan pesawat komersial berbadan besar turun lebih dari 50 persen pada 2019. Angka tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya meski pesawat high-profile Boeing 737 Max mengalami kecelakaan di Ethiopia pada Maret lalu.

Menurut perusahaan konsultan Belanda, To70, pada 2019 terdapat 86 kecelakaan yang melibatkan pesawat komersial berbadan besar. Angka tersebut termasuk 8 insiden fatal yang mengakibatkan 257 korban meninggal.

Baca Juga: MANTAP!! Pesawat Tanpa Awak Buatan PTDI Bisa Terbang 24 Jam Nonstop

"Pada 2018, ada 160 kecelakaan termasuk 13 kecelakaan fatal yang mengakibatkan 534 kematian," kata perusahaan itu, dikutip Channel News Asia, Rabu (2/1/2020).

Tingkat kecelakaan fatal untuk pesawat penumpang komersial berukuran besar hanya 0,18 kecelakaan fatal per satu juta penerbangan pada 2019. Artinya, rata-rata terjadi satu kecelakaan fatal setiap 5,58 juta penerbangan. Korban meninggal termasuk penumpang, awak pesawat seperti pramugari dan setiap orang di darat yang tewas dalam kecelakaan pesawat.

Menurut To70, pesawat penumpang besar dalam penelitian ini adalah pesawat pada maskapai di seluruh dunia yang dipakai hampir semua wisatawan, tidak termasuk pesawat komuter kecil seperti Cessna Caravan dan beberapa pesawat turboprop yang lebih kecil.

Pada 23 Desember lalu, Dewan Boeing telah memecat Kepala Eksekutif Dennis Muilenburg setelah dua kecelakaan fatal 737 Max memaksanya menghentikan produksi pesawat jet terlarisnya tersebut. Boeing 737 Max telah didaratkan sejak Maret setelah terjadi dua kecelakaan yang menewaskan total 346 orang di Indonesia pada Oktober 2018 dan di Ethiopia pada Maret 2019.

"Industri penerbangan telah mengeluarkan upaya signifikan pada 2019 dengan berfokus pada apa yang disebut 'ancaman masa depan' seperti drone," kata To70.

Peristiwa kecelakaan Max menjadi pengingat perlunya  fokus pada dasar-dasar yang membuat penerbangan sipil aman, yaitu pesawat yang dirancang dengan baik dan dibangun dengan baik, serta diterbangkan oleh kru yang memiliki informasi lengkap dan terlatih dengan baik. Namun menurut Aviation Safety Network, meski terjadi kecelakaan Max, 2019 adalah salah satu tahun paling aman untuk penerbangan komersial.

"Selama dua dekade terakhir, kematian akibat kecelakaan penerbangan di seluruh dunia menurun secara dramatis bahkan ketika jumlah perjalanan meningkat. Pada 2005, ada 1.015 korban meninggal dalam penerbangan penumpang komersial di seluruh dunia," kata lembaga itu.

Penerbangan 302 Ethiopian Airlines adalah penerbangan penumpang internasional dari Bandara Bole Addis Ababa, Ethiopia ke Bandara Jomo Kenyatta, Kenya. Pada 10 Maret 2019, pesawat Boeing 737 Max 8 yang mengoperasikan penerbangan ini jatuh di dekat Kota Bishoffu setelah 6 menit lepas landas.

Sebanyak 157 orang meninggal dalam penerbangan ini. Penerbangan 302 menyumbang lebih dari setengah dari total jumlah kematian tahun lalu dalam kecelakaan pesawat penumpang di seluruh dunia.

Tahun 2017 adalah tahun paling aman yang tercatat di rekor dunia. Hanya terjadi dua kecelakaan fatal yang melibatkan turboprop regional dan mengakibatkan 13 kematian. Tidak ada kecelakaan fatal pada pesawat-pesawat jet penumpang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: