Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rolls Royce Tantang SIA Kulik Blockchain untuk Penerbangan

Rolls Royce Tantang SIA Kulik Blockchain untuk Penerbangan Kredit Foto: Reuters/Kai Pfaffenbach
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rolls Royce secara resmi mengumumkan Block Aero sebagai pemenang dari Blockchain Innovation Challenge yang diselenggarakannya beberapa waktu lalu. Perusahaan yang berbasis di Hong Kong tersebut merupakan divisi penerbangan dari sebuah perusahaan Teknik yang bermitra dengan SIA Engineering Singapore.

Atas kemenangan tersebut, pihak Rolls Royce pun bakal menantang Block Aero untuk dapat mencari solusi di bidang perawatan mesin pesawat milik SIA. Guna mendanai proyek tersebut, pihak Block Aero bakal menerima dana hibah hingga SG50.000 atau sekitar US$37.000 dari Enterprise Singapore, pihak lain dalam event ini.

Baca Juga: Masa Depan Sektor Keuangan dan Industri Ada di Blockchain

Sebagaimana diketahui, mesin pesawat Rolls Royce sejauh ini telah digunakan di beberapa pesawat komersial paling populer, seperti Boeing 787 dan juga Airbus A380. Dalam proses perawatannya, ada beberapa pihak yang terlibat di antaranya mencakup perombakan ataupun modifikasi untuk penggantian suku cadang.

"Namun proses yang ada saat ini masih bergantung pada pemeriksaan manual dan catatan-catatan yang masih berbasis kertas sehingga menyebabkan inefisiensi. Event kali ini bertujuan menantang para startup blockchain untuk dapat menemukan solusi dengan beragam fitur, seperti keterlacakan dan transparansi, persoalan integrasi data antar-pihak yang terlibat, dan juga sistem kerja yang mandiri," tulis Rolls Royce seperti dilansir dari ledgerinsight.

Block Aero diputuskan menang oleh Rolls Royce dengan mampu menyisihkan sesama finalis, yaitu DEX, Kruha, PlasmaDLT, dan Sky Republic. Saat ini, kinerja Block Aero disebut memiliki margin keuntungan yang relatif tipis, mengingat core business yang digelutinya di bidang kedirgantaraan dan berfokus pada upaya menyederhanakan rantai pasokan di sektor tersebut.

Seperti halnya yang dilakukan bulan April 2019 ini di mana Block Aero meluncurkan sistem perbaikan mesin yang lebih memangkas waktu untuk pesawat-pesawat milik Ettihad Airlines.

Selama ini Rolls Royce bukanlah perusahaan pertama yang tertarik mengeksplorasi teknologi blockchain untuk kepentingan perawatan pesawat. Sebelumnya, Honeywell Aerospace juga telah mengembangkan platform blockchain untuk dapat memverifikasi komponen lewat portal e-commerce GoDirect Trade.

Tahun lalu, Thales dan Accenture telah mendemonstrasikan prototipe blockchain untuk suku cadang di Farnborough Air Show. Yang menarik, para pengamat dan konsultan penerbangan meyakini bahwa 86 persen perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan sudah akan mengadopsi teknologi blockchain pada tahun 2021 mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: