Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cuaca Ekstrem, BPBD Gunungkidul Tetapkan Siaga Darurat Bencana

Cuaca Ekstrem, BPBD Gunungkidul Tetapkan Siaga Darurat Bencana Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Gunung Kidul -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menetapkan siaga darurat bencana di wilayahnya. Langkah ini menyusul cuaca ekstrem yang kerap terjadi di daerah terluas di DIY ini.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, musim hujan saat ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Meski musim hujan datang paling, tapi curah hujan di Gunungkidul tinggi. Hujan juga kerap disertai angin.

"Potensi bencana memang rawan terjadi dan sesuai instruksi BNPB kita tetapkan siaga darurat bencana," katanya kepada wartawan, Minggu (5/1/2020).

Intensitas hujan tinggi disertai angin kencang sering kali menyebabkan pohon tumbang. Kejadian pohon tumbang terakhir bahkan membuat pengguna jalan menjadi korban.

"Kita sudah antisipasi dengan tim reaksi cepat di Pusdalops BPBD Gunungkidul. Begitu laporan kejadian, tim langsung bergerak melakukan evakuasi serta assessment," katanya.

Pada 2020, beberapa kejadian di antaranya adalah pohon tumbang di wilayah Panggang, Playen serta Patuk yang menyebabkan beberapa pohon tumbang melintang di jalan raya, Sabtu (4/1/2020).

Selain itu papan penunjuk wisata dan kandang ayam juga ambruk diterjang angin kencang. Sebuah kendaraan bahkan tertimpa pohon tumbang saat lewat di jalan raya di Kecamatan Patuk dan Semin.

"Semua sudah diatasi tim bersama warga yang bahu-membahu melakukan evakuasi," kata Edy.

Untuk mengurangi risiko akibat angin kencang, BPBD berharap masyarakat melakukan pemangkasan ranting pohon besar. Hal ini penting untuk mengurangi beban pohon ketika terkena angin sangat kencang.

"Gerakan gotong-royong sangat diperlukan. Kita berharap masyarakat bersama-sama sama melakukan pemangkasan pohon di sekitar rumah," katanya.

Selain angin kencang, BPBD Gunungkidul juga mewaspadai kemungkinan terjadinya tanah longsor. "Beberapa wilayah di sisi utara Gunungkidul memang tanahnya labil dan rawan longsor, ini menjadi kewaspadaan khusus dan kita pantau," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: