Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ayahnya Tewas di Tangan AS, Putri Jenderal Soleimani: Trump Gila, Ini Belum Berakhir!

Ayahnya Tewas di Tangan AS, Putri Jenderal Soleimani: Trump Gila, Ini Belum Berakhir! Kredit Foto: AFP
Warta Ekonomi, Teheran -

Putri dari jenderal Iran Qassem Soleimani yang terbunuh oleh serangan Amerika Serikat (AS) mengatakan ayahnya mati syahid. Menurutnya, pembunuhan komandan Pasukan Quds itu akan membawa "hari kelam" untuk Amerika dan Israel.

"(Presiden Donald) Trump gila, jangan berpikir bahwa semuanya sudah berakhir dengan kemartiran ayah saya," kata Zeinab Soleimani, putri almarhum Jenderal Qassem Soleimani, seperti dikutip Sputniknews, Senin (6/1/2020).

Baca Juga: Beri Penghormatan Terakhir pada Jenderal Soleimani, Jalan di Iran bak Lautan Manusia

Selain menewaskan Soleimani, serangan rudal Hellfire via drone MQ-9 Reaper Amerika di dekat bandara Baghdad pada Jumat dini hari pekan lalu juga menewasan beberapa milisi Irak pro-Iran. Kemarahan Zeinab Soleimani disampaikan dalam sebuah pidato di rumah duka dan disiarkan stasiun televisi pemerintah Iran.

Mantan kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mohsen Rezaei, telah memperingatkan dampak luas jika AS menyerang Republik Islam Iran sebagaimana ancaman yang dilontarkan Presiden Donald Trump. Dia membuat pernyataan selama upacara penghormatan jenazah Qassem Soleimani di Teheran pada hari Minggu yang dihadiri banyak pelayat.

Pembunuhan Jenderal Soleimani oleh AS bermula serangkaian konflik di Irak. Pada bulan Desember sekitar 30 roket menghujani pangkalan militer yang digunakan pasukan AS di pinggiran Kirkuk, Irak. Serangan puluhan roket itu, menewaskan seorang kontraktor sipil Amerika dan melukai beberapa tentara Amerika.

Washington menuduh serangan puluhan roket itu dilakukan kelompok milisi Irak pro-Iran, Kata'ib Hizbullah. Pentagon merespons dengan meluncurkan serangan udara terhadap basis-basis Kata'ib Hizbullah di Irak dan Suriah yang menewaskan 25 milisi kelompok tersebut. Serangan udara Pentagon ini memicu kemarahan massa milisi Irak yang akhirnya menyerang kompleks Kedutaan Besar AS di Baghdad hingga membuat duta besar Amerika dievakuasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: