Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siap, Ratusan Kapal Nelayan Siap Menuju Natuna Pekan Depan

Siap, Ratusan Kapal Nelayan Siap Menuju Natuna Pekan Depan Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kumpulan nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Indonesia atau ANNI menyatakan siap bertolak ke lautan Natuna guna membantu TNI mengamankan lautan Indonesia. Langkah tersebut diambil setelah kapal-kapal asing dari China melanggar ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) Indonesia di laut Natuna.

Ketua Umum ANNI, Riyono menyatakan siap memberangkatkan sedikitnya 500 kapal nelayan berukuran besar di atas 100 GT untuk menjaga kedaulatan RI. Kapal-kapal tersebut berasal dari berbagai daerah.

Baca Juga: Mahfud MD Tak Buka Keran Negosiasi dengan China Soal Natuna, Puan Justru Sarankan Diplomasi Damai

"Kita siap berangkat pekan depan ke Natuna. Selain melakukan penangkapan ikan, sekaligus menjadi mata-mata negara dalam rangka mengamankan batas teritorial NKRI," kata Riyono.

Kapal-kapal nelayan berukuran besar itu, lanjut Riyono, berasal dari sejumlah daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur yakni Tegal, Pati, Rembang, Brebes, Lamongan, hingga Madura. Pengerahan kekuatan nelayan itu, menurut Riyono, merupakan upaya mendukung langkah pemerintah untuk protes keras sekaligus aksi dengan patroli dan sebagai bentuk gertakan kepada nelayan dan kapal China yang memasuki wilayah Natuna. 

"Kami akan menggalang kekuatan nelayan Indonesia seperti HNSI, KTNA, dan organisasi nelayan lokal untuk bekerja sama dengan aparat keamanan dalam bentuk pengerahan kapal-kapal nelayan besar ke Natuna, kemudian nelayan akan berdemo ke Kedubes China menyuarakan kejengkelan nelayan atas sikap arogan China," kata Riyono.

Bagi ANNI, perang urat saraf antara Indonesia dan China atas klaim lautan Natuna yang terus memanas harus disikapi dengan serius. Terlebih, kapal nelayan China yang dikawal kapal pengawas China, menurut para nelayan, kini terus melakukan provokasi di lautan Natuna dengan melakukan aktivitas baik keamanan atau perikanan tangkap.

Bahkan, selain konflik batas teritorial ternyata kapal nelayan China pakai pukat harimau. "Kedaulatan laut adalah harga mati bagi bangsa kita, kami para aktivis kelautan dan nelayan Indonesia siap serbu Natuna untuk membantu TNI menjaga kedaulatan NKRI," lanjutnya.

Selain itu, para nelayan yang tergabung juga telah berdialog bersama Menko Polhukam Mahfud MD untuk memberikan dukungan agar nelayan bisa berpatisipasi dalam menjaga Laut Natuna.

"Prinsipnya nelayan siap membantu pemerintah, 500 kapal siap menuju Natuna. Insyaallah pekan depan kita semua bergerak," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: