Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Accelerating Asia Umumkan 10 Startup yang Masuk Program Akselerator

Accelerating Asia Umumkan 10 Startup yang Masuk Program Akselerator Kredit Foto: Unsplash/Mikayla Mallek
Warta Ekonomi, Jakarta -

Accelerating Asia, perusahaan modal ventura tahap awal yang berkantor pusat di Singapura, telah secara resmi meluncurkan program akselerator gelombang kedua. Sepuluh startup yang terpilih dalam gelombang kedua ini berasal dari enam negara termasuk Australia, Bangladesh, Malaysia, Myanmar, Indonesia, dan Singapura.

Startup-startup ini telah mengumpulkan dana senilai lebih dari SGD 2 juta sebelum mengikuti program, merekrut hampir 200 orang, dan memiliki pendapatan bulanan rata-rata berkisar lebih dari SGD 40 ribu. Setiap startup akan menerima tambahan dana senilai 100 ribu dolar Singapura dari lengan usaha Accelerating Asia, menjadikan keseluruhan jumlah pendanaan gelombang kedua ini mencapai lebih dari SGD 3 juta.

Baca Juga: One Medical, Startup Kesehatan Malantai di Bursa Nasdaq

"Kami sangat senang dapat meluncurkan gelombang startup-startup terbaru, perusahaan-perusahaan yang sudah mentransformasi industri tradisional seperti pertanian, logistik, dan keuangan. Perkembangan ini benar-benar mencerminkan kedalaman serta kematangan wirausahawan dan ekosistem kawasan Asia Tenggara," kata Craig Bristol Dixon, Co-Founder Accelerating Asia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/1/2020).

Untuk pertama kalinya, Accelerating Asia memiliki peserta program yang berasal dari Myanmar dan Australia. Inklusi startup yang terpilih mendiversifikasikan investasi Accelerating Asia ke dalam pasar baru, memperluas jangkauan gabungannya ke sembilan negara.

Accelerating Asia juga melihat peningkatan dalam kematangan startup berdasarkan jumlah startup yang telah menghasilkan pendapatan. Gelombang terbaru ini juga menampilkan ventura yang dipimpin oleh kaum perempuan seperti Romoni, Recyglo, Priyoshop, dan Joni.ai, dengan persentase sebesar 40 persen dari portofolio Accelerating Asia kini mencakup startup dengan co-founder perempuan.

"Seluruh ventura yang masuk ke dalam gelombang kedua merupakan katalisator perubahan positif, misalnya seperti Joni.ai yang mentransformasi pendidikan, memberikan platform berbasis kecerdasan buatan (AI) yang menyesuaikan pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa," ujar Co-Founder Accelerating Asia, Amra Naidoo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/1/2020).

Startup-startup gelombang kedua Accelerating Asia meliputi:

1. Hellotask, platform berbasis aplikasi yang dapat meningkatkan keterampilan pekerja rumah tangga dan menghubungkan mereka dengan peluang kerja sebagai layanan pembantu yang telah terverifikasi sesuai dengan kebutuhan;

2. iFarmer, pembiayaan inovatif kepada sektor agrikultur dan pertanian dengan memungkinkan investasi aman bagi individu dan institusi serta memastikan ROI dengan menyediakan akses market dan layanan pendukung untuk para petani;

3. IZY.ai, menggunakan teknologi mobile dan pembelajaran mesin (machine learning) untuk memberikan layanan pramutamu yang menyesuaikan pengalaman pelanggan demi meningkatkan kunjungan hotel, mendigitalisasi layanan hotel, serta memperbarui produktivitas internal hotel;

4. Joni.ai, platform penilaian adaptif berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat mempersonalisasi pendidikan dan membantu siswa dalam mengolah data pelajaran mereka;

5. Moovby, marketplace rental mobil atau Airbnb untuk mobil, di mana wisatawan dapat menyewa mobil yang diinginkan, kapan pun dari sebuah komunitas giat yang terdiri dari pemilik-pemilik lokal;

6. Nitex, menghubungkan bisnis-bisnis untuk mempermudah proses produksi luar negeri dan standarisasi pengadaan garmen untuk remote buyers dengan menyediakan transparansi serta proses yang dioptimalisasi;

7. NumuWorld, merupakan sebuah aplikasi yang memungkinkan brand untuk memberi reward kepada pelanggan yang mempromosikan bisnis mereka via media sosial. Numu menawarkan peluang promosi yang fleksibel sesuai dengan aktivitas media sosial serta visibilitas siapa dan kapan publikasi brand dilakukan;

8. Priyoshop, platform e-commerce yang memungkinkan wirausahawan mikro kecil untuk menjual berbagai pilihan produk otentik kepada pelanggan tanpa harus berinvestasi dalam modal kerja dan mendapatkan kesempatan pendanaan yang terjangkau;

9. Recyglo, platform pengelolaan limbah yang menyediakan ekonomi sirkuler, pengelolaan merupakan platform pengolahan limbah yang menyediakan ekonomi melingkar, pengolahan tanpa limbah, pengawasan, pemantauan dan analitik serta solusi daur ulang di wilayah ASEAN;

10. Romoni, one-stop destination untuk kebutuhan kecantikan dan gaya hidup para wanita serta platform fasilitasi pinjaman kredit untuk para wanita yang merupakan pengusaha bisnis mikro di Bangladesh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: