Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI-UEA Rencana Bikin Dana Abadi, Biayai Pembangunan IKN

RI-UEA Rencana Bikin Dana Abadi, Biayai Pembangunan IKN Kredit Foto: Lili Lestari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) berencana membentuk dana abadi atau sovereign wealth fund (SWF). UEA telah menunjukkan minatnya untuk berinvestasi di ibu kota baru Kalimantan Timur sejak tahun lalu.

Skema pembiayaan dana abadi atau SWF yang direncanakan kedua negara nantinya dapat digunakan untuk membangun sejumlah proyek infrastruktur, termasuk untuk pembangunan di ibu kota baru di Kaltim.

Baca Juga: Tak Ingin Banjir seperti Jakarta, IKN Akan Miliki 70% Daerah Resapan Air

"Rencana akan diarahkan ke sana (Ibu Kota Baru) mungkin akan dibentuk dulu SWF bersama. Nah, dari sana bisa saja untuk Kalimantan (Ibu Kota Baru)," ujar Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, dikutip dari Detik.com, Senin (6/1/2020).

Dana abadi merupakan alat atau lembaga finansial milik negara yang mengatur dana publik dan menginvestasikannya ke aset-aset yang luas dan beragam untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Rencananya, dana abadi ini akan dibentuk bersama Abu Dhabi Investment Authority (ADIA). "Dibentuk bersama dulu baru banyak uangnya, dari situ baru diarahkan ke lain-lain," katanya.

Pada penerimaan proposal pembentukan dana abadi sebelumnya, RI dan UEA sepakat untuk menyalurkan dana abadi yang diperoleh nantinya kepada beberapa proyek infrastruktur seperti properti, real estate, termasuk pengembangan destinasi wisata dan proyek-proyek swasta lainnya.

Indonesian Sovereign Wealth Fund ini akan dijadikan pooling dana investasi dari berbagai negara, termasuk UEA.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: