Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panasnya Tensi di Timur Tengah Buat IHSG Meleleh

Panasnya Tensi di Timur Tengah Buat IHSG Meleleh Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meleleh-0.86% atau turun 53,66 poin kelevel 6.225,69 yang disebabkan saham-saham sektor Industri Dasar -2.38% dan Pertanian -1.55%. Saham INTP, BRPT dan TPIA memimpin pelemahan sektor Industri Dasar sedangkan sektor pertanian pelemahan dipimpin oleh saham BWPT, SGRO dan LSIP. 

 

Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi memandang bila IHSG terhempas oleh sentimen geopolitik Timur Tengah yang kian memanas meskipun data cadangan Devisa Indonesia naik kelevel tertinggi hampir 2 tahun terakhir kelevel US$129.2 Miliar dibulan Desember 2019 atau setara 7.6 bulan import.

 

“Sesuai perkiraan secara teknikal IHSG bergerak lanjut melemah setelah mematahkan level support rata-rata 200 hari dan support rata-rata 20 hari,” katanya, di Jakarta, Rabu (8/1/2020). 

 

Baca Juga: Rabu Sore, IHSG Amblas 0,85%

 

Menurutnya, potensi selanjutnya IHSG masih akan bergerak melanjutkan pelemahan dengan support resistance 6.189-6.249. “Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya; LSIP, BNGA, ASSA, ASII, TINS, BEST, PWON, CTRA, AKRA,” ucapnya. 

 

Tercatat, mayoritas bursa saham Asia ditutup melemah. Indeks Nikkei -1.57%, TOPIX -1.37%, HangSeng -0.83% dan CSI300 -1.15% turun lebih dari sepersen mengiringi turunnya ekuitas berjangka di AS setelah rudal Iran menghantam dua pangkalan militer AS di Irak. Presiden Donald Trump menyatakan "sejauh ini sangat baik" sehubungan dengan penilaian awal korban dan kerusakan. Trump berencana untuk membuat pernyataan Rabu malam.

 

Sementara itu, Bursa Eropa membuka perdagangan mengikuti pelemahan bursa saham Asia. Indeks Eurostoxx -0.53%, FTSE -0.51% dan DAX -0.63% turun setengah persen diawal sesi perdagangan.

 

Baca Juga: Global Gonjang-Ganjing Perang AS-Iran, Bursa Asia Jatuh Berguguran!

 

Dimana, saham-saham perbankan dan bahan kimia menjadi pemimpin pelemahan. Emas naik di atas $ 1.600 per ons untuk pertama kalinya sejak 2013 merespon kekhawatiran geopolitik yang kian memanas. euro turun karena pesanan manufaktur Jerman secara tak terduga turun pada November. Sirius Minerals Plc melonjak di London setelah Anglo American Plc mengkonfirmasi hal itu dalam pembicaraan lanjutan atas kemungkinan tawaran pengambilalihan untuk perusahaan. 

 

“Selanjutnya investor menunggu reaksi AS terhadap serangan Roken Iran di empat grafik pangkalan milir AS di Irak. Selain itu investor akan terus memperhatikan arah pergerakan Emas yang belakangan ini naik signifikan seakan investor berlomba untuk meninggalkan aset beresiko,” pungkas Lanjar. 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: