Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Maskapai Ukraina Jatuh Akibat Terbakar Bukan Tembakan Rudal, Benarkah Begitu?

Maskapai Ukraina Jatuh Akibat Terbakar Bukan Tembakan Rudal, Benarkah Begitu? Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Dubai -

Laporan awal oleh peneliti Iran menyatakan, kebakaran sempat terjadi sebelum pesawat Ukranian International Airlines jatuh. Setelah kebakaran, pesawat itu jatuh di barat daya Teheran dan menewaskan semua penumpangnya yang berjumlah 176 orang pada Rabu (8/1/2020).

Laporan oleh organisasi penerbangan sipil Iran, mengutip saksi di darat dan di pesawat terbang yang melintas di ketinggian mengatakan jet itu terbakar saat masih berada di atas. Jet Boeing yang berusia tiga tahun ini mengalami masalah teknis setelah lepas landas dan mulai menuju ke bandara terdekat sebelum jatuh.

Baca Juga: Tragis, 2 Pasang Pengantin Baru Jadi Korban Pesawat Ukraina yang Jatuh di Iran

Meski beberapa berpendapat menyatakan masalah teknis jadi penyebab kecelakaan, laporan itu belum bisa memberikan konfirmasi. Hanya saja, laporan dari keamanan Kanada menyatakan, ada bukti salah satu mesin jet terlalu panas.

Pesawat Boeing 737-800 terbang ke Kiev dan membawa sebagian besar warga Iran dan Iran-Kanada. Pesawat itu jatuh tidak lama setelah lepas landas dari bandara Teheran Imam Khomeini.

Kecelakaan itu terjadi beberapa jam setelah Iran meluncurkan serangan rudal terhadap pasukan AS di Irak. Peristiwa itu menyebabkan beberapa orang berspekulasi pesawat itu mungkin terkena tembakan.

Baca Juga: Keamanan Asing: Bukan Rudal, Ukraine International Airlines Jatuh karena Kerusakan Teknis

Lima sumber keamanan, tiga orang Amerika, satu Eropa dan Kanada mengatakan kepada Reuters, penilaian awal badan-badan intelijen Barat adalah pesawat itu mengalami kerusakan teknis dan tidak dijatuhkan oleh rudal. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan beberapa kemungkinan penyebab kecelakaan pesawat.

Zelenskiy meminta orang untuk menahan diri dari spekulasi, teori konspirasi dan evaluasi tergesa-gesa mengenai kecelakaan itu. Dia juga menyatakan 9 Januari sebagai hari berkabung nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: