Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Nyatakan Siap Bernegosiasi Tanpa Syarat dengan Iran

AS Nyatakan Siap Bernegosiasi Tanpa Syarat dengan Iran Kredit Foto: Reuters/Leah Millis
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat (AS) menyatakan siap bernegosiasi dengan Iran tanpa prasyarat, menyusul menurunkan eskalasi ketegangan antara kedua belah pihak. Itu disampaikan AS dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft mengungkapkan, AS siap bernegosiasi untuk mencegah terganggunya perdamaian internasional dan keamanan atau eskalasi oleh pemerintahan Iran.

Permohonan negosiasi itu justru ditolak mentah-mentah oleh Iran. Duta Besar Iran untuk PBB Majid Takht Ravanchi mengungkapkan bahwa tawaran perundingan dari AS sebagai hal yang tidak bisa dipercaya. “Pada saat bersamaan, AS juga memberikan sanksi ekonomi kepada Iran,” katanya dilansir Reuters.

Bukan kali ini saja Trump menawarkan perundingan tanpa syarat. Dia pernah meminta perundingan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani. Namun, itu tidak terealisasi. Apalagi September lalu, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khamenei menyatakan Iran tidak akan pernah menggelar perundingan bilateral dengan AS.

Baca Juga: Walau Musuhan, Iran Ajak AS Selidiki Tragedi Ukraine International Airlines

Presiden AS Donald Trump menuding Iran "sepertinya akan mundur" setelah menembakkan rudal ke pangkalan udara AS di Irak. Dia juga menegaskan bahwa tidak ada prajurit AS atau Irak yang tewas dalam serangan itu, dan pangkalan itu hanya mengalami kerusakan kecil.

Trump juga mengatakan bahwa kekuatan AS, baik militer maupun ekonomi, adalah langkah pencegahan terbaik. "Faktanya, bahwa kita mempunyai militer dan peralatan hebat, tidak berarti kita harus menggunakannya,” tuturnya.

Trump pun mengatakan bahwa AS akan segera menjatuhkan sanksi keuangan dan ekonomi tambahan kepada Iran. “Sanksi itu diberikan hingga Iran mengubah perilakunya,” tutur Trump. Dia menyerukan Iran harus meninggalkan ambisi nuklirnya dan mengakhiri dukungannya kepada terorisme.

Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan kepada CBS News bahwa informasi intelijen mengindikasikan Iran telah meminta kelompok milisi pendukungnya agar tidak menyerang sasaran AS. "Kami menerima beberapa laporan intelijen bahwa Iran mengirim pesan kepada kelompok milisi pendukungnya agar tidak menyerang sasaran atau warga sipil AS, dan kami berharap pesan itu terus bergema," kata Pence kepada media tersebut.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: