Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbukti Kan, Duit Jiwasraya Gak Dirampok buat Pilpres!

Terbukti Kan, Duit Jiwasraya Gak Dirampok buat Pilpres! Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian BUMN menyambut baik hasil investigasi yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap kasus yang terjadi pada PT Asuransi Jiwasraya.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan hasil investigasi BPK tidak terlalu jauh berbeda dengan analisis dan data yang dihimpun Kementerian BUMN. Meski begitu, Arya menilai dari sisi audit tentu hasil BPK lebih detail lantaran sudah memanggil semua yang terlibat.

Arya menilai hasil investigasi BPK menjawab tudingan sejumlah pihak bahwa dana Jiwasraya digunakan untuk kampanye. Menurut Arya, laporan BPK membuktikan bahwa persoalan yang terjadi di Jiwasraya sudah terjadi sejak 2006, termasuk menggunakan skema ponzi yang pada 2018 dihentikan.

Baca Juga: Demi Selamatkan Jiwasraya, Please Setop Politisasi!

"Ini membuka semua isu-isu yang dibangun orang-orang. Sekarang kita serahkan ke Kejaksaan agar bisa digunakan untuk bukti baru," ujar Arya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/1).

Arya berharap proses hukum di Kejaksaan bisa berjalan dengan cepat. Kementerian BUMN pun berusaha melakukan penyehatan dari sisi bisnis perusahaan.

"Jadi, peringatan yang dikatakan oleh BPK sebagai sistemik, bisa kita mitigasi dan selesaikan dengan baik secara bisnis. Kami akan berusaha sekuat tenaga, tidak memanfaatkan dana talangan," ucap Arya.

Arya menilai sejumlah upaya dari sisi bisnis mulai dari pembentukan anak usaha, Jiwasraya Putra, holding asuransi, hingga penjualan aset finansial berupa saham Jiwasraya, bentuk komitmen Kementerian BUMN untuk tidak menggangu uang negara. Arya menilai mekanisme bisnis memerlukan kondisi juga kondusif agar calon investor tidak khawatir masuk ke Jiwasraya.

Baca Juga: Gerah, Akhirnya BEI Buka Suara Soal Saham Gorengan yang Menghantam Jiwasraya

"Ini yang kami harapkan semua pihak untuk membantu agar dana nasabah bisa dikembalikan dengan konsep bisnis yang kami lakukan. Pak Erick selalu bilang Kementerian BUMN akan tanggung jawab," kata Arya menambahkan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: