Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Era Disrupsi Digital: SDM Kreatif, Pendidik Inovatif

Era Disrupsi Digital: SDM Kreatif, Pendidik Inovatif Kredit Foto: Medium
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak bisa mengelak, saat ini industri nasional di berbagai sektor dan juga pelaku usaha memasuki era disrupsi teknologi atau revolusi industri 4.0. Mereka dituntut melakukan penyesuaian sehingga tercapai sasaran efisiensi bagi kepastian besaran biaya produksi yang menjadi tolak ukur dunia usaha dan industri.

Selain infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) juga mau tidak mau harus dapat menyesuaikan dan siap dengan berbagai perubahan di dunia kerjanya. Maka dari itu, para pendidik di seluruh dunia menghadapi berbagai tantangan dalam pemanfaatan teknologi digital di sektor pendidikan. 

Untuk menyiapkan mereka untuk mengatasi tantangan tersebut, Sampoerna University menggelar DisruptED.ID20, sebuah konferensi untuk menjembatani kesenjangan dan membekali para guru dengan keterampilan teknologi untuk meningkatkan sistem dan metode pembelajaran di kelas. 

Baca Juga: Kemenperin Terapkan Industri 4.0 ke 10 Perusahaan

Pimpinan Pusat Keunggulan Pengajaran dan Pembelajaran Sampoerna University, Manoharan Karthigasu menuturkan, DisruptED.ID20 digadang-gadang menjadi salah satu platform terbesar di Indonesia mengenai disrupsi dan inovasi teknologi bagi dunia pendidikan. 

Lanjutnya, konferensi ini ditujukan bagi para pendidik secara umum dan para guru, khususnya di Indonesia, yang perlu beradaptasi dengan perubahan teknologi agar dapat mengajar lebih baik demi meningkatkan kualitas SDM di masa depan.

Diketahui, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah pengguna teknologi dan internet yang paling tinggi. Namun, sektor pendidikan di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, di antara yang paling utama ialah kurangnya jumlah guru untuk menghasilkan SDM yang unggul dan siap bersaing secara global.

Manoharan menjelaskan, "Rasio jumlah siswa dan guru 50:3 saat ini menunjukkan teknologi dapat membantu mengisi kesenjangan dan menyediakan pendidikan yang para siswa butuhkan melalui program komputer dan aplikasi-aplikasi di dalamnya."

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: