Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentagon Tak Terima Bukti Spesifik Serangan Iran Terhadap Kedubes AS

Pentagon Tak Terima Bukti Spesifik Serangan Iran Terhadap Kedubes AS Kredit Foto: Reuters/Francois Walschaerts
Warta Ekonomi, Washington -

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper mengatakan tidak menerima informasi spesifik dari pihak intelijen soal rencana penyerangan Iran terhadap empat Kedutaan Besar (kedubes) AS.

Sebelumnya Presiden Donald Trump menggunakan alasan itu untuk membenarkan keputusan membunuh jenderal tinggi Iran Qassem Soleimani.

"Apa yang dikatakan presiden bahwa mungkin ada serangan tambahan terhadap kedutaan. Saya berbagi pandangan itu. Presiden tidak mengutip bukti spesifik," kata Esper, Minggu (12/1/2020).

Baca Juga: Pentagon Bantah Kabar Militer AS Akan Tinggalkan Irak

Esper mengatakan setuju dengan Trump bahwa serangan tambahan terhadap Kedubes AS mungkin dilakukan. Hanya saja dia mengatakan pada CBS Face the Nation bahwa pernyataan Trump kepada Fox News tidak didasarkan pada bukti spesifik masalah rencana serangan terhadap empat kedutaan besar.

Ketika ditekan apakah petugas intelijen menawarkan bukti konkret tentang hal itu, dia berkata "Saya tidak melihat satu pun mengenai empat kedutaan".

Trump dan pejabat administrasinya dengan tegas menyatakan pembunuhan Soleimani melalui serangan udara AS di Baghdad dilakukan karena memperhitungkan risiko serangan yang akan datang. Iran diklaim akan melakukan serangan terhadap para diplomat dan anggota layanan AS di Irak dan di seluruh wilayah.

Baca Juga: Isu Basis Rudal AS, Linda Reynolds: Esper Tak Meminta

Esper mengatakan dalam wawancara terpisah di CNN State of the Union, pemerintah memiliki kecerdasan yang sangat baik. Hal ini pun digunakan dalam mempertimbangkan serangan yang lebih luas mungkin termasuk terhadap beberapa kedutaan.

Namun informasi tersebut hanya dibagikan kepada Gang of Eight. Istilah itu digunakan untuk merujuk sekelompok para pemimpin Kongres tinggi yang mendapat pengarahan tentang informasi sensitif yang tidak dapat diakses oleh anggota Kongres lainnya.

Demokrat dan beberapa Republikan di Kongres telah mempertanyakan pembenaran serangan itu. Mereka belum diberi penjelasan yang memadai dan terperinci atas keputusan yang membuat gejolak baru di Timur Tengah. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: