Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gapki: Minyak Sawit Sumber Energi Masa Depan

Gapki: Minyak Sawit Sumber Energi Masa Depan Kredit Foto: Gapki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang mengatakan bahwa minyak sawit adalah bahan baku energi utama di masa mendatang. Pemanfaatan minyak sawit sebagai bahan bakar energi baru dan terbarukan sudah tidak terelakkan.

"Kebijakan implementasi mandatori B30 adalah kebijakan yang tepat. Dengan memanfaatkan sawit sebagai energi selain menghemat devisa negara, juga akan meningkatkan kesejahteraan petani sawit," kata Togar saat menjadi pembicara dalam Pakistan Edible Oil Conference (PEOC) 2020 di Karachi Pakistan, Sabtu (11/1/2020).

Togar mengatakan, dalam berbagai uji coba dengan berbagai merek kendaraan bermotor, tidak ada persoalan teknis apa pun dengan penggunaan biodiesel dari sawit. "Kalau B100 tentu perlu kajian yang lebih dalam dengan melibatkan banyak ahli," ujarnya.

Baca Juga: Asia Selatan, Pasar Potensial Industri Sawit Indonesia

Togar mengatakan, mandatori biodiesel yang sudah berhasil dilakukan Indonesia akan ditiru oleh Malaysia dengan menerapkan program B20. "Ini menjadi sentimen positif di pasar sehingga harga minyak sawit sejak Oktober tahun lalu naik tajam," katanya.

Terkait harga minyak sawit, dirinya mengakui bahwa kenaikan yang terjadi di luar perkiraan para analis komoditas global. Selain naik lebih cepat, yaitu pada dua bulan terakhir 2019, persentase kenaikannya sangat tajam.

"Namun, kenaikan harga CPO itu masih dalam range yang wajar. Sehingga sampai saat ini kenaikan harga CPO tersebut belum sampai menekan ekspor sawit, termasuk di pasar Asia Selatan," ujarnya.

Ia pun mengatakan harga CPO akan menemukan ekuilibrium atau titik keseimbangan baru.

Baca Juga: Yuk Kenalan Dulu sama GAP Sawit!

Terkait pasar Pakistan, Togar mengatakan Indonesia masih menguasai 80% pasokan minyak sawit di negara Asia Selatan tersebut. Sisanya dari Malaysia.

Namun, Togar melihat Malaysia tampak agresif untuk meningkatkan pasar minyak sawitnya di Pakistan. Misalnya dalam PEOC 2020, Menteri Urusan Industri Primer Teresa Kok langsung datang ke Karachi dan memberikan keynote speech dalam acara tersebut.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: