Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop-UKM Gandeng Startup untuk Garap Pemanfaatan Lahan Perhutanan Sosial

Kemenkop-UKM Gandeng Startup untuk Garap Pemanfaatan Lahan Perhutanan Sosial Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) menggandeng sejumlah startup (e-commerce platform) sektor pertanian dan perikanan untuk menggarap pemanfaatan lahan perhutanan sosial. Tujuannya, agar lahan-lahan yang dibagikan pada masyarakat sekitar bisa berkembang menjadi skala bisnis, bahkan bisa melakukan ekspor.

"Kami di Kemenkop-UKM  dititipi mengelola program pemanfaatan lahan perhutanan sosial, di mana pemerintah membagikan HGU per KK menerima 2 hektare selama 25 tahun. Saat ini sudah dibagikan hampir 4 juta hektare dari total 13,7 juta hektare. Mereka akan kita dorong dalam klaster-klaster per 50 atau 100 hektare supaya bisa dikelola dalam skala bisnis," kata Menkop-UKM Teten Masduki usai bertemu dengan startup Tanihub, Sayurbox, dan Aruna, di Jakarta, Senin (13/1/2020).

"Saya tertarik untuk bekerja sama dengan startup untuk membuat bisnis model agar para petani itu bisa memanfaatkan lahannya dalam skala bisnis. Para startup ini kan tahu soal supply dan demand di pasar, saya juga berharap startup ini bisa menjadi off taker (pembeli) untuk produksi yang dihasilkan petani penggarap pemanfaatan kehutanan sosial," ujar Menteri Teten.

Baca Juga: Targetkan UMKM Berkontribusi Lebih Terhadap PDB dan Ekspor, Ini Kebijakan Kemenkop dan UKM

Menkop-UKM mengatakan, sudah mengumpulkan kelompok-kelompok penerima perhutanan sosial,  dan sekarang tinggal mencari off taker dan bisa memberikan masukan bisnis model apa yang menguntungkan, khususnya di sektor agribisnis dan holtikultura, bukan lagi komoditas primer,  bagaimana pembiayaannya dan apa yang dibutuhkan pasar.

"Fokus saya dalam pemanfaatan perhutanan sosial ini adalah bagaimana mengembangkan bisnis model dan wirausaha. Bagaimana mereka punya usaha dalam skala bisnis. Saya butuh masukan dari teman startup apa yang diperlukan untuk meningkatkan usaha para petani penerima lahan," jelas Menkop-UKM.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: