Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

UEA Siapkan Investasi US$22,8 Miliar, Termasuk untuk Ibu Kota Baru

UEA Siapkan Investasi US$22,8 Miliar, Termasuk untuk Ibu Kota Baru Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menyiapkan dana U$22,8 miliar untuk berinvestasi di Indonesia melalui Sovereign Welth Fund bersama-sama dengan Masayoshi dari Softbank (Jepang), dan International Development Finance Corporatio (IDFC) Amerika Serikat.

Melansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet (Setkab), Senin (13/1/2020), kesediaan UEA menyiapkan dana investasi yang cukup besar itu disampaikan Putra Mahkota UEA Pangeran Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi, UEA, Minggu (12/1/2020), waktu setempat.

"Tadi dibicarakan dari Presiden mengenai Sovereign Wealth Fund waktu tete a tete kebetulan saya ada, bahwa Crowned Prince itu berulang kali mengatakan bahwa Indonesia adalah sahabat kami yang sangat dekat. Dan berulang kali beliau mengingatkan bahwa Indonesia penduduk Islam terbanyak. Jadi, mereka ingin berkontribusi bagi negara Indonesia," kata Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers di Emirate Palace, Abu Dhabi, UEA, Minggu (12/1/2020) malam.

Baca Juga: Jokowi Bertemu Presiden Softbank, Bahas Investasi di Ibu Kota Baru

Luhut menilai persetujuan yang disampaikan Pangeran adalah satu deal terbesar mungkin dalam sejarah Indonesia dalam waktu singkat di negara Timur Tengah, yaitu UEA.

Dengan Sovereign Wealth Fund itu, lanjut Luhut, UEA akan berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Baru di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Bahkan, Luhut mengemukakan, Presiden Jokowi meminta agar Pangeran MBZ menjadi Dewan Pengarah di pembangunan Ibu Kota Baru itu.

Selain itu, menurut Luhut, UEA juga ingin berinvestasi dalam pembangunan di Aceh. "Aceh itu mereka sangat ingin masuk properti. Nah, minggu depan kami akan tadi apa perintah Presiden, Gubernur Aceh, dan tokoh-tokoh di situ untuk bicara ini karena mereka ada beberapa persyaratan itu mereka masuk," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: