Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang-Orang Kaya Berlomba Timbun Emas di Bungker Rahasia

Orang-Orang Kaya Berlomba Timbun Emas di Bungker Rahasia Kredit Foto: Reuters/Leonhard Foeger
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keinginan orang-orang superkaya di dunia untuk memiliki emas masih sangat kuat. Faktor ketidakpastian politik, ketakutan akan terjadi resesi, dan kekhawatiran lain mendorong mereka berlomba-lomba membeli emas.

Data dari penelitian Goldman Sachs menunjukkan bahwa pembelian emas meningkat pesat dalam tiga tahun terakhir. Orang-orang superkaya diketahui sibuk membangun bungker. Mereka tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi apocalypse, akhir zaman.

Baca Juga: Arkeolog Israel Temukan Koin Emas Masa Islam, Rupanya Peninggalan Khalifah Ini

"Sejak akhir 2016, investasi emas non-transparan jauh lebih besar daripada emas ETF (exchanged-traded funds),” kata Goldman, dikutip RT dari Yahoo Finance, Sabtu (11/1/2020).

Artinya, bagi mereka yang menyimpan emas di dalam bungker mewah, punya emas batangan adalah keharusan. "Data ini konsisten dengan laporan bahwa permintaan akan kubah global melonjak," ujar Goldman.

Kepada CNN, Manajer Rising S Company Gary Lynch mengatakan bahwa penjualan bungker pada 2016 tumbuh 700 persen dibandingkan 2015. Sementara, total penjualan tumbuh 300 persen sejak pemilihan presiden AS pada November 2016.

"Dalam pandangan kami, risiko politik membantu menjelaskan hal ini. Karena jika seseorang mencoba mengurangi risiko terkena sanksi atau pajak kekayaan, membeli emas batangan dan menyimpannya dalam lemari besi, di mana pemerintah sulit menjangkaunya, adalah hal yang masuk akal," ungkap Lynch.

Menurut laporan CNN, emas pernah digunakan sebagai alat tukar sebelum uang kertas. Masalahnya dengan uang kertas adalah alat tukar ini dapat dimanipulasi, berbeda dengan logam mulia yang memiliki nilai tetap.

Masalah lainnya, mencetak lebih banyak uang kertas akan mengurangi nilai dari mata uang tersebut. Bank-bank juga kerap membatasi berapa banyak uang yang dapat dimiliki atau ditarik dari bank.

Di dunia pasca-apocalypse di mana tidak ada bank dan tidak ada pemerintah yang menentukan nilai mata uang, emas batangan akan menunjukkan nilai yang sama seperti saat disimpan. Alasan inilah yang mendorong kaum superkaya menyimpan emas. Mereka yakin hal itu dapat melipatgandakan kekayaan mereka.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: