Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WHO Bilang Pneumonia China Adalah Jenis Baru, Seberapa Bahayakah?

WHO Bilang Pneumonia China Adalah Jenis Baru, Seberapa Bahayakah? Kredit Foto: (Foto: Yourhealth)
Warta Ekonomi, Beijing -

Kasus luar biasa pneumonia misterius China masih menjadi tanda tanya besar. World Health Organization (WHO) tegaskan penyakit menular ini tergolong jenis baru.

Selain itu, pneumonia misterius yang menewaskan satu orang lansia tersebut dianggap unik. Karena sumber penyebabnya belum diketahui sampai sekarang.

Baca Juga: Kasus Pneumonia, Pemerintah Imbau WNI di Hong Kong Jauhi Pasar Unggas

Peneliti pun menegaskan bahwa pneumonia misterius China ini bukan merupakan penyakit SARS, yang sebelumnya menjadi wabah mematikan di wilayah Tiongkok dan Hong Kong. WHO menyebut penyakit pneumonia misterius ini masih ada kaitannya dengan virus korona.

Disitir dari CNN, Selasa (14/1/2020), virus korona atau Coronavirus adalah keluarga besar virus, yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga SARS. Gejala yang kerap ditimbulkan dari masalah ini adalah demam, batuk, hingga gagal ginjal, bahkan pada beberapa kasus menyebabkan kematian.

Munculnya kekhawatiran penyakit ini ada kaitannya dengan SARS, karena berasal dari satu jenis penyebab masalah, yaitu virus korona. Sekali lagi, meski dalam 'keluarga' yang sama, pneumonia misterius Tiongkok bukanlah SARS.

Masalah SARS menjadi momok menakutkan karena sebelumnya pernah menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan menewaskan 774 jiwa di Asia. Wabah ini kemudian menyebar ke 37 negara pada 2002 dan 2003.

Baca Juga: Kabar Wabah Pneumonia Baru Tersebar di China, WHO Lakukan Penyelidikan

Di Timur Tengah, Coronavirus juga merupakan penyebab sindrom pernapasan mematikan atau yang biasa disebut MERS. Pertama kali ditemukan di Arab Saudi dan sejak itu MERS telah membunuh 851 orang secara global menurut data WHO.

Apa yang terjadi di Wuhan, Tiongkok, ditegaskan WHO tidak mematikan, seperti SARS atau MERS. Virus ini ditemukan pertama kali di Wuhan pada 12 Desember 2019.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: