Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

No Way! BP Jamsostek Ogah Main Saham Gorengan

No Way! BP Jamsostek Ogah Main Saham Gorengan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek menegaskan hanya menempatkan investasi dana kelolaannya pada aset-aset yang berkinerja baik. Hal ini lantaran BP Jamsostek tidak mau bernasib seperti perusahaan-perusahaan asuransi yang salah langkah karena menempatkan investasi di saham gorengan.

Sebagaimana diketahui, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengalami gagal bayar lantaran lalai dalam melakukan dan mengelola investasi saham. Teranyar, PT Asabri (Persero) juga dianggap lalai dalam pengelolaan investasi sehingga mengalami kerugian hingga Rp10 triliun.

Baca Juga: Buset!! Gegara Iuran BPJS Kesehatan Naik, Ratusan Ribu Orang Pilih Turun Kasta

"Kita enggak mau bermain-main di saham gorengan-gorengan, jadinya kaya begitu kan. Memang pada saat untung, untung sesaat. Tapi pada saat rugi, ya kaya begitu," kata Direktur Pengembangan Investasi BP Jamsostek Amran Nasution di Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Dia menyebutkan bahwa jumlah dana kelolaan BP Jamsostek hingga Desember 2019 mencapai Rp431 triliun. Dana kelolaan BP Jamsostek tersebut mayoritas ditempatkan pada instrumen investasi fix income.

Amran mengatakan, sebanyak 62 persen dana kelolaan dialokasikan portofolio obligasi dengan Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 58 persen dan sisanya obligasi korporasi BUMN dan swasta. "Aman, aman, insyaallah aman. (Mayoritas alokasi aset dana kelolaan) Jamsostek itu fix income, itu enggak terkait dengan gonjang-ganjingnya indeks," ujar Amran.

Selain itu, BP Jamsostek juga mengalokasikan dana kelolaannya ke instrumen deposito sebanyak 10 persen. Sementara, alokasi aset dari dana kelolaan BP Jamsostek untuk saham hanya sebesar 18 persen. Itu pun hampir semua ditempatkan pada saham-saham berkinerja bagus atau blue chip yang masuk dalam daftar LQ45.

"Kalau pun tidak LQ45, dulu dia pernah LQ45 tapi dia keluar, contoh Garuda. Kita ada (saham) Garuda, kecil, dikit, karena BUMN kan," ungkap Amran.

Adapun alokasi aset dana kelolaan BP Jamsostek untuk portofolio saham yang sudah keluar dari LQ45 jumlahnya hanya 1,89 persen dari total investasi saham yang ditempatkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: