Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mark Esper: AS Punya Hak Menyerang Iran

Mark Esper: AS Punya Hak Menyerang Iran Kredit Foto: Reuters/Francois Walschaerts
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat (AS) memiliki otoritas hukum dan konstitusional untuk terus menyerang proksi Iran, di Irak atau bahkan di Iran dalam menanggapi serangan terhadap pasukan Amerika. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pertahanan AS Mark Esper.

"Kami menganggap Iran bertanggung jawab atas proksinya, dan kami akan mempertahankan hak untuk melakukan pembelaan diri serta mengambil tindakan jika tersedia secara hukum dan sesuai untuk meminta pertanggungjawaban proksi (Iran) atas tindakan mereka," kata kepala Pentagon itu kepada NPR yang dilansir dari Sputnik, Selasa (14/1/2020).

Baca Juga: Jaksa Agung AS: Trump Punya Hak Perintahkan Bunuh Soleimani

Menurut Esper, Presiden Trump berhak untuk menyerang Iran berdasarkan Pasal 2 Konstitusi AS. Pasal itu memberikan presiden AS kekuatan untuk secara sepihak terlibat dalam aksi militer dalam hal terjadi serangan terhadap AS, wilayah atau harta miliknya, atau angkatan bersenjata.

”Hak-hak presiden juga didukung oleh Otorisasi untuk Penggunaan Angkatan Militer (AUMF), tindakan hukum yang disahkan oleh Kongres pada tahun 2001 setelah serangan teroris 11 September," Esper menambahkan.

Untuk regulasi terakhir telah diperbarui setiap tahun selama hampir dua dekade, dan digunakan untuk membenarkan perang AS dan penyebaran militer di seluruh dunia, dari Afghanistan dan Irak ke Filipina, Georgia, Yaman, Djibouti, Kenya, Ethiopia, Somalia, dan Eritrea.

Esper juga sekali lagi membela keputusan pemerintahan Trump untuk menargetkan Jenderal Soleimani, dengan mengatakan komandan Iran itu menjadi target yang memaksa untuk "diambil" karena ada kesepakatan lengkap berdasarkan apa yang telah ia lakukan dan apa yang ia rencanakan. Soleimani, Esper mengklaim, memiliki darah ratusan tentara Amerika dan marinir di tangannya.

Penegasan yang terakhir, termasuk klaim bahwa Iran memberikan senjata kepada milisi Irak untuk menyerang AS setelah invasi 2003, masih dipertanyakan. Namun, ada bukti substantif dan terdokumentasi yang menunjukkan bahwa Soleimani sebenarnya secara tidak langsung membantu upaya AS melawan Osama bin Laden dan al-Qaeda di Afghanistan dan dengan menargetkan teroris Wahhabi dalam kampanye melawan ISIS di Irak dan Suriah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: