Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belum Raih Gelar Juara, Jonatan Christie Masih Penasaran di Turnamen Super 500

Belum Raih Gelar Juara, Jonatan Christie Masih Penasaran di Turnamen Super 500 Kredit Foto: Badminton Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengaku masih penasaran dengan gelar juara di level Super 500. Sebab sampai saat ini, tunggal putra peringkat enam dunia itu masih belum bisa meraih gelar juara pada turnamen di level tersebut.

Pada 2019, beberapa gelar juara memang berhasil diraih oleh Jojo –panggilan akrab Jonatan. Tetapi, dua gelar juara yang diraihnya tahun lalu tak didapat dari turnamen berlevel Super 500. Keduanya diraih dari turnamen berlevel Super 300, yakni Selandia Baru Open dan Australia Open.

Mendapati kondisi tersebut, Jonatan pun berharap hasil yang jauh lebih manis bisa diraih pada tahun ini. Hal tersebut pun berpeluang dilakukan Jonatan saat mentas di Indonesia Masters 2020 yang mulai bergulir pada hari ini, Selasa (14/1/2020) hingga Minggu 19 Januari 2020. Sebab, turnamen Indonesia Masters 2020 ini sendiri diketahui berlevel Super 500.

Baca Juga: Anthony Ginting: Indonesia Masters 2020 Akan Tetap Sengit walau Tanpa Momota

Untuk bisa mencapai target tersebut, Jonatan mengakui langkahnya tidak akan mudah. Sebab, pertarungan akan sengit di sepanjang turnamen. Jonatan sendiri akan berhadapan dengan wakil India, yakni Prannoy H S, di babak pertama Indonesia Masters 2020 yang akan berlangsung pada Rabu 15 Januari 2020.

"Iya memang masih penasaran gelar di Super 500, ini target saya yang belum tercapai dari tahun lalu. Mungkin kalau dari target rangking tercapai, tahun lalu mau rangking empat sampai delapan besar, lalu hasilnya pas di tengah-tengah dapat rangking enam dunia," ujar Jonatan, sebagaimana dilansir dari laman resmi PBSI, Selasa (14/1/2020).

"Sudah ada kesempatan di level Super 500 tapi memang lawannya nggak gampang. Saya mengakui harus banyak yang di-improve, nggak banyak tapi justru itu komponen yang penting. Mungkin dari stroke, fisik, imbang dengan lawan, tapi saat mainnya itu, bisa cepat mengubah permainan, ini yang paling penting," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: