Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensi Penyalahgunaan Rokok Elektrik Masih Tinggi

Potensi Penyalahgunaan Rokok Elektrik Masih Tinggi Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pontensi penyalahgunaan rokok elektrik dinilai masih tinggi. Untuk itu, respon dan keputusan yang cermat dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk saat ini. 

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Generasi Anti Narkoba Indonesia (GANI), Djoddy Prasetio Widyawan mengatakan regulasi khusus untuk produk tembakau alternatif diperlukan karena celah penyalahgunaan masih terbuka lebar di Indonesia.

"Permasalahan dalam penyalahgunaan zat Tetrahidrokanabinol (THC) dan vitamin E asetat yang dicampurkan pada cairan rokok elektrik di Amerika Serikat sangat rentan terjadi di Indonesia," katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu (15/1/2020).

Baca Juga: Vape Sumbang Rp1 T Kas Negara, Legislator: Kaji Ulang Larangan Vape!

Baca Juga: Pengamat Hukum Dorong Penjual Vape Cegah Pembeli di Bawah Umur

Menurutnya, salah satu upaya yang dilakukan yaitu menyebarkan semangat dan komitmen pencegahan penyalahgunaan narkoba pada rokok elektrik yang diprakarsai GANI bersama Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) memperluas Gerakan Pencegahan Penyalahgunaan Rokok Elektrik (GEPPREK).

Gerakan sosial ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para anggota asosiasi rokok elektrik, para konsumen dewasa, dan publik mengenai pencegahan penyalahgunaan produk tembakau alternatif. Hal ini dilakukan melalui distribusi stiker GEPPREK dan buku panduan kepada toko-toko rokok elektrik di Bandung.

Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dan perhatian kami terhadap industri produk tembakau alternatif di Indonesia, khususnya terhadap isu penyalahgunaan narkoba pada rokok elektrik dan penggunaan oleh anak-anak di bawah umur. Pasalnya, dengan pertumbuhan pengguna rokok elektrik yang berkembang pesat, pihaknya memilih Bandung sebagai kota kedua setelah Bali untuk diadakannya kegiatan edukasi dan sosialiasi program GEPPREK. 

"Kami ingin edukasi ini dapat tersebar luas ke seluruh aspek, baik pelaku usaha maupun konsumen,” ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: