Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tuntutan Gaji Naik Terwujud, Pekerja Kasino Kamboja Kembali Bekerja

Tuntutan Gaji Naik Terwujud, Pekerja Kasino Kamboja Kembali Bekerja Kredit Foto: REUTERS/Bobby Yip
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ribuan pekerja kasino NagaWorld kembali bekerja setelah tuntutan kenaikan gaji mereka dipenuhi dan pemimpin gerakan buruh yang dinonaktifkan dipulihkan statusnya, Sabtu (11/1/2020).

Sekitar 3.000 pekerja sebelumnya melakukan mogok kerja di depan hotel dan kompleks kasino NagaWorld di Phnom Penh, Kamboja. Mereka menuntut upah lebih tinggi. Upah mereka antara US$150 hingga US$250 sebulan.

Usaha mereka tak sia-sia, NagaWorld setuju menaikkan gaji pekerja antara 18 persen dan 30 persen. Selain kenaikan upah, para pekerja juga mendapatkan kembali presiden serikat buruh, Chhim Sithar, yang dinonaktifkan, September lalu.

Baca Juga: Kepala Daerah Cuci Uang Miliaran di Kasino, Wahai Parpol Rekrut Kadernya Jangan Abal-abal!

"Hari ini, kami kembali ke shift kerja kami," ujar Hai Sopheap, 31, salah satu demonstran dan aktivis serikat pekerja, kepada Reuters, Sabtu. "Kemenangan ini muncul dari solidaritas kami," tambahnya.

Pemogokan terkait upah dan kondisi kerja adalah hal biasa di Kamboja. Namun, kemenangan bagi pekerja jarang terjadi.

"Hasilnya akan membuka jalan bagi serikat pekerja untuk menegosiasikan tuntutan lainnya yang tersisa," kata Khun Tharo, koordinator Program di Pusat Aliansi Perburuhan dan Hak Asasi Manusia.

Baca Juga: Tersandung Kasus Suap Kasino, Anggota Parlemen Jepang Ditahan

Baik perwakilan NagaWorld maupun Kementerian Tenaga Kerja Kamboja tidak memberikan komentar  soal hal ini.

NagaWorld dimiliki oleh NagaCorp. Perusahaan yang terdaftar di Hong Kong ini bergerak di bisnis perhotelan dan kasino. NagaWorld memiliki lisensi eksklusif untuk beroperasi di Phnom Penh.

Revenue NagaCorp tahun lalu tercatat US$1,8 miliar, naik dari US$1,5 miliar pada 2018. Dan membukukan pendapatan net gaming sembilan bulan sebesar US$616,3 juta tahun lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: