Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PJB Mulai Gunakan Palet Kayu untuk Produksi Listrik

PJB Mulai Gunakan Palet Kayu untuk Produksi Listrik Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Upaya untuk meningkatkan produksi listrik nasional PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) memastikan akan menggunakan wood palet sebagai bahan baku dalam memproduksi listrik di sejumlah PLTU salah satunya di Paiton, Probolinggo, Jatim.

Sekretaris Perusahaan PT PJB, Muhammad Bardan mengatakan, selain menggunakan batu bara pihaknya kini mulai menggunakan wood palet (palet kayu) secara bertahap dan implementasi CoFiring biomassa ditentukan maksimal 5% dari kebutuhan energi total. 

“Penggunaan palet kayu itu merupakan wujud komitmen kami sebagai perusahaan listrik terhadap pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Sejauh ini penggunaan biomassa palet kayu sebesar 110 ton sudah diterapkan di PLTU Paiton 1 dan 2 mampu menghasilkan energi sebesar 2x400 MW,” kata Bardan di Surabaya, Rabu (15/1/2020).

Baca Juga: Hadapi Tantangan Energi Masa Depan, PJB Libatkan Para Ahli Kelistrikan

Baca Juga: Hiu Paus Terperangkap Saluran Air PLTU Paiton, PJB Turunkan Tim Khusus Evakuasi

Lebih lanjut Bardan mengungkapkan,  penggunaan biomassa palet kayu akan terus dikembangkan di unit PLTU batu bara lainnya. Selama Januari 2020 pihaknya sedang dilakukan pengujian CoFiring di PLTU Indramayu. Nantinya secara bertahap bakal tercapai bauran EBT dari PT PLN sebesar 23% di 2025. 

"PJB tentu akan mendukung upaya PT PLN untuk meningkatkan bauran energi EBT menuju pembangkit yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.

Demikian juga pengujian di PLTU di Ketapang, Kalimantan Barat, penggunaan biomassa sebanyak 20 ton limbah sawit atau palm kernel shell menghasilkan energi 2x10 MW.

Menurut perhitungan, apabila seluruh pembangkit PLTU batu bara di Jawa berkontribusi 5% saja dalam pemanfaatan pembangkit biomassa yang tergolong carbon netral, maka akan ada tambahan 1000 MW pembangkit bioenergi di Jawa. 

"Sehingga pembangkit thermal batu bara di Jawa akan lebih ramah lingkungan nanti," pungkas Bardan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: