Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahok Pamerkan B30 di Forum Global

Ahok Pamerkan B30 di Forum Global Kredit Foto: IG @basukibtp
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ikut bertolak ke Uni Emirat Arab bersama Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Ahok menjadi pembicara pada "Atlantic Council Global Energy Forum 2020".

Dikutip dari instagramnya @basukibtp, pada Kamis 16 Januari 2020, Ahok menjelaskan bahwa acara yang dihadirinya dilaksanakan di Abu Dhabi pada 11 Januari 2020.

Baca Juga: Temui Mensos, Ahok Minta Bantuan ini...

Sebagai pembicara, Ahok menyampaikan bahwa Pertamina sebagai national oil company bercita-cita untuk mewujudkan penyediaan energi berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Selain itu, lanjut Ahok, salah satu cara wujudkan cita-cita itu adalah dengan mengutamakan komoditas sawit domestik sebagai bahan campuran bahan bakar yang bertujuan untuk menekan angka impor migas.

Ia pun mengungkapkan, pengembangan biofuel oleh Pertamina sudah berhasil mencapai kandungan B30 dan sudah mulai diperjualbelikan secara umum di SPBU-SPBU Pertamina dengan nama biodiesel.

"Sebagai penghasil utama kelapa sawit, Indonesia tidak perlu khawatir terkait keamanan pasokan bahan baku," jelas Ahok.

Akhiri Rezim Impor BBM

Sebelumnya, saat meluncurkan Biodiesel 30 persen atau B30, Presiden Joko Widodo meyakini bahwa langkah tersebut membuat rezim impor Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa diakhiri ke depannya.

Ia pun berjanji akan mempercepat program ini. Bahkan, setelah B30, pada tahun ini ia juga meminta agar Pertamina dan Menteri BUMN meluncurkan B40. Pada 2021, ditargetkan sudah memasuki B50.

Selain itu, dengan memanfaatkan produk sawit atau CPO dalam negeri, Jokowi yakin ketergantungan terhadap impor di sektor migas bisa ditekan bahkan dihilangkan. 

Lalu, defisit transaksi berjalan yang terjadi selama ini, lantaran impor yang terlalu besar, juga bisa dikendalikan. Penyumbang impor yang berasal dari sektor migas seperti BBM dan petrokimia ke depan akan berkurang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: