Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Senat AS Mulai Sidang Pemakzulan, Trump Masih Santai-santai Aja?

Senat AS Mulai Sidang Pemakzulan, Trump Masih Santai-santai Aja? Kredit Foto: Reuters/Leah Millis
Warta Ekonomi, Washington -

Senat Amerika Serikat (AS), pada hari Kamis waktu Washington, resmi menggelar sidang pemakzulan Presiden Donald Trump. Ini menjadi sidang impeachment ketiga dalam sejarah AS yang pernah digelar Senat terhadap seorang presiden AS.

Mengutip laporan CNN, Jumat (17/1/2020), sidang dibuka dengan sumpah Ketua Mahkamah Agung John Roberts dan 100 anggota Senat AS.

Baca Juga: Kirim Pasal-pasal Pemakzulan Trump ke Senat, Pelosi: Kita Akan Buat Sejarah

Sebelumnya, tujuh manajer pemakzulan House of Representative atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang akan menuntut kasus terhadap Presiden Trump menyampaikan pasal-pasal pemakzulan dari DPR ke Senat.

Penyampaian pasal-pasal itu memulai seremonial dari sidang pemakzulan di mana senator akan memutuskan apakah Trump harus dilengserkan atau tidak.

Pada 18 Desember 2019, DPR yang dikuasai Partai Demokrat, dalam voting sepakat untuk memakzulkan Trump karena menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi Kongres dalam penyelidikan atas dugaan penangguhan bantuan militer AS untuk Ukraina dalam upaya Trump menekan Kiev agar menyelidiki saingan politiknya, Joe Biden.

Trump menyebut proses impeachment ini sebagai "perburuan penyihir" yang dirancang untuk membalikkan hasil pemilu 2016 yang telah dia menangkan.

"Dalam perilakunya, dan melanggar sumpah konstitusionalnya ... Donald J. Trump telah menyalahgunakan kekuasaan kepresidenan," kata Ketua Komite Intelijen DPR Amerika Serikat, Adam Schiff, ketika dia mulai membaca pasal-pasal impeachment.

Baca Juga: Segudang Dokumen Baru Dirilis, Demokrat Gak Main-main di Pemakzulan Trump

Konstitusi AS mewajibkan mayoritas dua pertiga —67 suara— di Senat untuk menghukum dan melengserkan presiden yang dimakzulkan dari jabatannya.

Tujuh manajer impeachment DPR Amerika mencakup Adam Schiff, Jerrold Nadler, Hakeem Jeffries, Val Demings, Jason Crow, Zoe Lofgren, dan Sylvia Garcia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: