Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buntut Perang Dagang, Ekonomi China Tumbuh Melambat ke Level Terendah dalam 29 Tahun Terakhir!

Buntut Perang Dagang, Ekonomi China Tumbuh Melambat ke Level Terendah dalam 29 Tahun Terakhir! Kredit Foto: Reuters/Thomas White/Illustration/File Photo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perang dagang antara AS dan China yang seyogianya telah berakhir seiring dengan ditandatanganinya perjanjian dagang tahap I nyatanya masih menyisakan masalah, terutama bagi perekonomian China. 

Bagaimana tidak, perang yang berlangsung selama lebih dari 18 bulan itu telah memukul muncur pertumbuhan ekonomi China. Bahkan, pada tahun 2019 dan 2020 ini, ekonomi China terancam tumbuh melambat hingga ke level terendahnya dalam 29 tahun terakhir.

Baca Juga: Perang Dagang Happy Ending, Pidato Trump Bikin Merinding!

Berbagai langkah strategis yang diklaim menjadi stimulus telah diambil oleh China untuk mencegah perlambatan ekonomi yang lebih tajam, termasuk perbaikan sektor manufaktur dan perjanjian dagang dengan AS. Kendati begitu, analis memperkirakan ekonomi China tumbuh 6,0% pada kuartal IV 2019, tidak berubah dari kuartal sebelumnya yang sekaligus menjadi yang terlemah sejak tahun 1992 silam.

"Untuk keseluruhan tahun 2019, pertumbuhan ekonomi China diperkirakan akan melambat dari 6,6% pada tahun 2018 menjadi 6,1%, terlemah sejak tahun 1990 dan menjadi lebih lambat lagi menjadi 5,9% pada tahun 2020," tulis Reuters berdasarkan hasil jajak pendapat dikutip pada Jumat (17/01/2020). 

Baca Juga: Sungguh Terlalu! Janji Trump ke China Ternyata Halu!

Kemudian, seorang sumber ahli mengatakan kepada Reuters, China berencana untuk memasang target pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari angka 6,5% pada tahun 2019 menjadi 6% pada tahun ini. Namun, hal itu masih bergantung pada peningkatan belanja infrastruktur guna menghindari perlambatan ekonomi yang lebih tajam lagi.

Asal tahu saja, pada Selasa lalu, China merilis kenaikan ekspor untuk yang pertama kalinya dalam lima bulan terakhir, begitu pula dengan impor. Hal itu menandakan telah ada pemulihan permintaan yang moderat lantaran AS-China telah bersepakat untuk mengurangi eskalasi perang dagang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: